Persatuan Pedagang Buku bekas Lapangan Merdeka (P2BLM) mengaku, sebelum munculnya perlawanan pagi tadi, para pedagang pernah mengajukan solusi kepada Pemko Medan. Namun semenjak diajukannya solusi itu sampai dengan muculnya perlawanan para pedagang, tawaran yang mereka berikan belum juga mendapatkan jawaban dari Pemerintah Kota Medan.
"Kami pernah ajukan solusi sama Pemko, Bang. Tapi sampai sekarang belum juga ada jawaban. Kalaupun kami tak dipindahkan tapi di tata ulang, kami siap. Disamping tidak mengganggu estetika kota dan rencana pembangunan sky brige, sejarah titigantung juga tidak hilang di ingatan masyarakat," terang Sainan Ketua P2BLM, kepada MedanBagus.Com, Kamis (20/6/2013).
Sainan menambahkan, jarak antara jalan Stasiun dengan kawasan sisi timur Lapangan Merdeka Medan yang kini ditempati para pedagang buku bekas eks titi gantung memiliki lebar 13 meter, sehingga kalau dipergunakan 6 meter untuk kios pedagang, sisanya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan fasilitas pendukung Kuala Namu International Airport (KNIA).
"Lebar tanah ini kan 13 meter, kami cuma minta 6 meter aja. Itupun belum ada tanggapan dari Pemko. Bang," tambah Sainan. [hta]
KOMENTAR ANDA