Takut laporannya di Polisi tidak ditindaklanjuti, UG, warga kawasan Tembung, Kec Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang terpaksa mendatangi kantor Sekretariat Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia Kelompok Kerja Kota Medan, Kamis (20/6/2013).Dia datang ke sana untuk mengadukan perbuatan R (30), yang tak lain tetangganya sendiri, karena diduga kerap melakukan pencabulan terhadap anak-anak di lingkungannya. Setidaknya ada dua anak yang sudah dibawa keluarganya mengadukan perbuatan R ke polisi, yaitu N (6) dan A (7). Mereka menyatakan kedua anak perempuan itu sudah berulang kali dicabuli.
"Sebenarnya ada tiga anak yang diketahui dicabuli, tapi keluarga yang satu tidak mau mengadu," kata UG, orang tua N, saat mengadu ke Sekretariat Komnas Perlindungan Anak Indonesia Kelompok Kerja Kota Medan.
Pencabulan ini sendiri diketahui pada Selasa (18/6/2013), setelah N mengadu pada orangtuanya. Setelah diselidiki ternyata ada tiga anak yang diduga sudah mendapat perlakuan serupa.
"Bisa saja korbannya bertambah, karena di sana banyak anak-anak dan pelaku kerap bermain dengan anak-anak. Apalagi anak-anak kami berteman dengan keponakannya," kata UG.
Pihak keluarga membawa N dan A ke Komnas Perlindungan Anak karena merasa khawatir setelah laporannya ke polisi tidak membuahkan hasil maksimal.
"Polisi meminta agar kami menghadirkan saksi orang dewasa. Mana mungkin pencabulan itu dilakukan di depan orang dewasa," ujar UG.
Meski tidak ada kesaksian orang dewasa, namun pihak keluarga telah membawa N dan A untuk divisum di RSU dr Pirngadi Medan. Dari visum itu diketahui kedua anak ini sudah dicabuli dengan tangan.
Karena polisi belum bertindak, keluarga khawatir pelaku bebas berkeliaran dan dapat mengulangi aksinya.
"Memang keluarganya sudah menjamin dan mau bertanggung jawab secara hukum. Tapi kami tidak tenang karena pelaku masih berkeliaran. Dia pengangguran, sedangkan kami suami istri bekerja," tegas UG. [hta]
KOMENTAR ANDA