Kemacetan parah terjadi di kawasan kampus Universitas Sumatera Utara (USU) karena kerusakan lampu pengatur lalu lintas (traffic light). Lampu-lampu itu rusak karena dihancurkan mahasiswa yang berdemo menentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), 17 Juni lalu.
Pantuan MedanBagus.Com, Rabu (19/6/2013), traffic light yang dihancurkan mahasiswa berada di persimpangan Jalan Jamin Ginting dan Jalan Mansyur atau simpang kampus. Kemudian juga yang ada di simpang bingung, yakni persimpangan Jalan Jamin Ginting, Jalan Wahid Hasyim, Iskandar Muda dan Pattimura.
"Walau dirusak, sebagian lampu merah yang di simpang bingung masih menyala sebagian, tapi karena imbas rusaknya lampu yang di simpang kampus, di sini macet juga," kata Devi, salah seorang pengendara sepeda motor yang melintas di lokasi.
Sepeda motor relatif mudah keluar dari kemacetan tersebut, namun tidak demikian halnya dengan mobil dan bus. Ratusan kendaraan terjebak kemacetan mulai dari simpang lima hingga simpang kampus sejak pagi. Tidak ada petugas Dinas Perhubungan maupun polisi yang berjaga di lokasi.
Kemacetan terparah terlihat dari arah Jl Kapten Pattimura menuju Jl Jamin Ginting begitu juga sebaliknya. Setidaknya, dari arah simpang kampus hingga perempatan Jl Kapten Pattimura kemacetan mencapai 2 kilometer lebih.
"Seharusnya sejak jam 6 petugas sudah disiagakan disini untuk mengatur lalulintas. Kalau begini, banyak warga Medan yang telat kerja," kata Rudi, pengendara mobil yang terjebak kemacetan.
Para mahasiswa yang berdemo menentang kenaikan harga BBM melakukan aksi perusakan setelah mengetahui DPR menyetujui rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pada Senin (17/6/2013) malam, para mahasiswa memblokir kawasan simpang kampus dan membakar ban.
Aksi perusakan traffic light juga dilakukan mahasiswa Universitas HKBP Nommensen yang juga berdemo, kemarin malam. Mereka menghancurkan traffic light yang berada di simpang Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Sutomo. Perusakan juga dilakukan terhadap restoran cepat saji KFC. Puluhan orang diamankan polisi terkait aksi perusakan ini. [ded]
KOMENTAR ANDA