Warga Jalan Musyarawah, Kelurahan Suka Dame, Kecamatan Siantar Utara, Naldo Sihombing (31), diseret tiga pria dari rumahnya, Senin (17/6/2013) malam.
Saat itu, anak toke sayur ini, berupaya melawan tapi ketiga pria itu langsung menghadiahinya timah panas.
Informasi dihimpun dari lokasi kejadian, saat itu Naldo bersantai di rumah bersama ibunya Boru Sidabutar di ruang tamu.
Sementara pintu depan rumahnya dalam keadaan terbuka, sebab anggota Boru Sidabutar masih sedang melakukan bongkar muat sayur-mayur ke dalam truk.
Benly Saragih, salah seorang warga yang saat itu sedang berada di simpang Jalan Musyawarah, mengatakan, saat penggerebekan itu, situasi di rumah korban lumayan ramai. Sebab ada sekitar lima orang pekerja masih melakukan aktivitas bongkar muat sayur mayur.
Sehingga saat penangkapan terjadi, pekerja dan keluarga Naldo berteriak. Mendengar teriakan itu, warga sempat melempari mobil Terios warna hitam yang ditumpangi 3 pria itu yang melaju ke arah eks Terminal Sukadame.
''Ketiga pria yang melakukan penggerebekan itu katanya dari petugas poldasu. Naldo disebut-sebut terlibat kasus narkoba jenis sabu. Jadi saat Naldo berusaha melakukan perlawanan, kakinya ditembak sehingga darah tampak berceceran mulai dari ruang tamu hingga ke halaman rumah,'' kata Benly.
Menurut keterangan sejumlah kerabat menyebutkan kondisi kesehatan Naldo masih dalam masa pemulihan. Sehingga Naldo secara rutin harus cuci darah. Namun saat penggerebekan itu sama sekali tidak ada barang bukti sabu-sabu atau narkoba jenis lainnya.
Sementara ibu Boru Sidabutar, ibu Naldo, seperti dikutip dari metrosiantar, belum bisa diwawancarai. Ibu korban tampak syok.
''Anakku ditangkap dari rumah ini. Katanya mereka dari Poldasu. Anakku dituduh terlibat narkoba,'' teriak toke sayur mayur ini sembari menangis.
Sementara Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Daniel Marinduri menegaskan pelaku penembakan terhadap Naldo bukanlah dari personel Polres Siantar. Tapi ketika ditanya siapa pelakunya, Daniel mengaku belum tahu, apakah pelakunya benar dari Poldasu atau tidak.
''Kita masih berkoordinasi dengan pihak poldasu, mencari tahu kebenaran kasus penembakan tersebut,'' katanya. [ans]
KOMENTAR ANDA