Sekretaris Tim Sosialisasi Kenaikan BBM Tifatul Sembiring membantah dana yang digunakan untuk program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) pinjaman dari pihak asing.
"Postur APBN-P kita dari Rp 1600 triliun. Sebagian besar dari pajak. Itu tidak pinjam," kata Tifatul di gedung DPR Jakarta, Selasa (18/6/2013).
Menurutnya, pinjaman-pinjaman luar negeri yang dilakukan pemerintah bukan untuk dana BSM. Melainkan untuk pendanaan program-program multiyears di beberapa kementerian.
"Tidak ada utang untuk BLSM," tegas Menteri Komunikasi dan Informatika, yang juga mantan Presiden PKS ini.
Diketahui, kebijakan pemerintah memberikan BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM menimbulkan banyak pertanyaan soal asal usul dana yang digunakan untuk program itu. Ditengarai, pemerintah mendapat pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) untuk mendanai program BLSM. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA