Sikap berseberangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Partai Politik (parpol) pendukung pemerintah sudah terlihat jelas dalam rapat paripurna DPR kemarin. PKS menolak tegas RUU perubahan UU 19/2012 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013. Padahal, Setgab menyetujui RUU APBN 2013 itu.
Hal ini telah membuktikan bahwa PKS terang-terangan melawan pemerintah. Sesuai code of conduct, PKS sudah di luar koalisi, tapi PKS masih saja menunggu 'dicerai' resmi oleh SBY.
"Seharusnya PKS menarik menteri-menterinya dari kabinet. Tapi kalau memang katanya sudah diwakafkan ke pemerintah, seharusnya para menteri PKS tersebut mengundurkan diri saja daripada harus didepak dari kabinet oleh Presiden," desak mantan menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (18/6/2013).
Menurut Adhyaksa, andai pun SBY tetap mempertahankan tiga menteri PKS di Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 itu semata-mata karena sifat jawani yang santun dari dirinya. Apalagi seperti diketahui ketiganya yakni Menkominfo Tifatul Sembiring, Mentan Suswono, dan Mensos Salim Segaf Aljufri diangkat jadi menteri karena PKS pernah berjanji setia.
"Saya tahu betul itu karena saya sudah bergaul dengan beliau (SBY) sejak beliau menjadi Kasdam Kodam Jaya, di mana saya waktu itu masih menjadi ketua KNPI DKI," ungkap eks kader profesional PKS ini.
Lebih lanjut ia mengingatkan, sikap ambigu PKS justru bisa membuat masyarakat jadi tak simpatik terhadap partai pimpinan Anis Matta tersebut.
"Jika sifat ambigu itu diteruskan maka menjadi pembelajaran politik yang kurang elegan bagi masyarakat kita," demikian doktor Teknik Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA