Kritik pedas yang disampaikan sejumlah wartawan di Medan kepada Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho hendaknya dijadikan bahan evaluasi bagi Gatot agar lebih komunikatif.
Gatot dinilai "sombong" ketika menolak wawancara belasan wartawan cetak dan elektronik usai pelantikan Gubernur sumatera Utara Senin siang (17/6/2013) di DPRD Sumutera Utara.
Saat itu, wartawan berniat mewawancarai Gatot dan memintai pendapatnya soal pelantikan, termasuk program kerja 100 harinya.
"Saya sudah ditunggu Menteri. Nanti saja di gubernuran," elak Gatot berlalu pergi.
Sejumlah pihak yang dimintai pendapatnya menyesalkan sikap Gatot Pujo Nugroho tersebut.
Menurut Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Medan, Sutana Monang, Gatot sebaiknya mencontoh cara komunikasi Gubernur DKI Jakarta Jokowi kepada awak media. Cara komunikasi itu, bilang wartawan Tempo itu, merupakan cermin dari pemimpin yang mampu melayani kepentingan masyarakat banyak.
" Di era keterbukaan sekarang ini, para pejabat publik jangan pelit informasi. Komunikasi adalah bagian terpenting dalam membangun pemerintahan yang bersih dan berwibawa," ujar Monang.
Gatot mengabaikan pertanyaan-pertanyaan wartawan usai pelantikan gubernur siang tadi. Dia berlalu meninggalkan juru warta yang sudah meliput puncak acara pelantikan tersebut.
"Sebentar saja Pak. 3 Menit saja," para wartawan memohon sambil mengejar.
Sikap Gatot yang menolak diwawancarai itu membuat para kuli tinta kecewa. Bagi wartawan, sesi wawancara itu adalah puncak tugas mereka dalam meliput acara sakral tersebut.
"Gatot itu, gubernur yang sombong. Menyisihkan waktu tiga menit saja pun tak mau," tutur Yan, wartawan yang bekerja untuk media nasional. "Padahal awak sudah capek-capek meliput pelantikan itu," sambungnya.
"Gatot itu bukan sombong. Tapi gak level diwawancarai begitu," celetuk wartawan lainnya.
Beberapa wartawan televisi tak menyanggupi ajakan Gatot tuk wawancara di gubernuran terkait dengan waktu. "Kita dikejar deadline, gak mungkin lagi datang ke sana. Mau berapa lama lagi acara itu selesai," ungkap mereka.
Diketahui, Gatot Pujo Nugroho dan pasangannya Tengku Erry Nuradi resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara masa jabatan 2013-2018. Pelantikan itu dilakukan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mewakili Presiden RI di DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (17/6/2013). [ded]
KOMENTAR ANDA