Masih ingat kasus nenek pencuri tiga biji buah kakao tahun 2009 lalu? Ya, dialah Mbok Minah (59). Ternyata nenek ini ikut berunjuk rasa menolak rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Purwokerto, Senin (17/6/2013).
Dalam unjuk rasa yang digelar Gerakan Rakyat Menolak Kenaikan Harga BBM itu, Mbok Minah bersama puluhan pengunjuk rasa lainnya melakukan "long march" dari depan Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto hingga DPRD Banyumas di kompleks Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas.
Mbok Minah merupakan warga Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, yang dituduh mencuri tiga biji buah kakao di perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan 4 pada tahun 2009 sehingga harus menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Purwokerto. Dalam sidang itu, majelis hakim menjatuhkan vonis satu bulan 15 hari kepada Mbok Minah dengan ketentuan pidana tersebut tidak perlu dijalani, kecuali jika terdakwa dijatuhi pidana lain selama tiga bulan masa percobaan.
Saat ditemui wartawan di sela unjuk rasa, Mbok Minah mengaku menolak rencana penaikan harga BBM karena akan menyengsarakan rakyat kecil.
"Kenaikan harga BBM menjadikan rakyat kecil semakin susah," kata dia dalam bahasa Jawa.
"Kalau harga-harga tetep naik, ya mending bensin ora usah naik. Ini daganganku masih cukup kok," katanya lagi sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Aksi unjuk rasa yang diikuti berbagai elemen masyarakat ini sempat diwarnai kejadian unik karena ada seorang perempuan yang ikut berteriak-teriak di antara para pengunjuk rasa sehingga menarik perhatian sejumlah wartawan untuk mendekatinya. Akan tetapi, ketika kamera mengarah padanya, perempuan itu justru kebingungan.
"Ini acara apaan," kata perempuan yang mengenakan jilbab itu.
Perempuan itu akhirnya diajak keluar dari kerumunan massa oleh seorang pengunjuk rasa. Sementara salah seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyumas membisikkan kepada wartawan kalau perempuan itu sebenarnya orang gila yang sejak pagi berkeliaran di Alun-alun Purwokerto.[ans]
KOMENTAR ANDA