Unjuk rasa penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga terpantau di gedung Bakorwil Malang yang menjadi kantor sementara para wakil rakyat itu, Senin (17/6/2013).
Sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Malang dalam aksinya terlibat saling dorong dengan aparat keamanan yang menghalangi mereka masuk gedung Bakorwil.
"Kami hanya ingin minta tanda tangan seluruh anggota DPRD Kota Malang yang menyatakan menolak kenaikan harga BBM. Kalau pak polisi tetap menghalangi langkah kami, kami akan terus memaksa masuk, meski harus terjadi dorong-dorongan dengan petugas," tegas humas aksi Win Ariga.
Menurut dia, kenaikan harga BBM bukti gagalnya kebijakan pemerintah di sektor energi dan ekonomi dan yang menjadi korban adalah masyarakat luas, padahal kenaikan harga BBM ini bukan disebabkan oleh subsidi BBM itu sendiri, tetapi karena minimnya penyerapan dari sektor pajak. Kenaikan defisit RAPBN-P 2013, katanya, mencapai Rp80 triliun.[ans]
KOMENTAR ANDA