Penolakan terhadap rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsi akan semakin besar dan meluas. Puncak penolakan ini sedianya akan terjadi pada Senin (17/6) besok, yaitu tepat saat DPR membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013 yang diajukan pemerintah.
"Perlawanan aksi-aksi di seluruh Indonesia akan terjadi. Aksi-aksi juga akan menuju ke partai-partai yang mendukung untuk menaikkan BBM," kata Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi dalam jumpa pers bersama menolak kenaikan harga BBM di restoran Pondok Penus, Cikini Jakarta, Minggu (16/6/2013).
Menurutnya, aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, selain disuarakan oleh mahasiswa juga dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
"Mahasiswa itu diminta atau tidak, pasti akan turun ke jalan dengan naluri moral. Presiden SBY telah bohong menaikkan harga BBM dengan alasan menyelamatkan APBN. Sementara untuk konglomerat pengemplang BLBI tidak pernah diapa-apakan," jelas Adhie seperti disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Dia menambahkan, aksi unjuk rasa akan digelar di seluruh Indonesia dengan tuntutan utama menolak kenaikan harga BBM, dan meminta turun rezim SBY-Boediono karena telah gagal mensejahterakan rakyat. Sementara di Ibukota Jakarta sendiri, unjuk rasa akan dipusatkan di gedung DPR RI dan Istana Negara. [ans]
KOMENTAR ANDA