post image
KOMENTAR
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengaku senang mendapat marga Siregar. Menurutnya dengan marga Siregar itu, ia sudah menjadi rumpun masyarakat Batak.

"Ini hari yang bersejarah bagi kami, sejak saat ini maka kami sudah menjadi dalam rumpun masyarakat Batak," ujar Gamawan.

Untuk itu, lanjutnya, dirinya bersama istri berjanji akan selalu memupuk silaturahim, akan memupuk persudaraan diantara kita semua. "Saya menyabut baik filosopis yang disampaikan ketua adat dan tidak akan menyia-yiakannya," katanya.

Mendagri mengaku sejak kecil memang sudah dekat dengan masyarakat Batak. Maka dengan gelar ini dirinya makin dengan marga Siregar. "Mulai saat ini kepada teman, sapa saya dengan Gamawan Fauzi Siregar," katanya sambail tersenyum.

Prosesi penabalan marga Siregar dilakukan perkumpulan Raja-raja Padang Bolak, Raja Panusunan Bulung Gunungtua, Raja Purba Sinomba, Raja Halongonan Tano Sapanjang Banua Sadesa dan Raja Nabalok Dohot Raja Torbing Balok.

Penabalan ini berlangsung Minggu (16/6/2013) siang di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara Jalan Sudirman No. 41, Medan.  

Selain diberi marga Siregar, Gamawan Fauzi juga mendapat gelar Sutan Parlindungan Purbatua Siregar. Sementara istri Mendagri digelari Namora Oloan Tano Sapanjang Banua Sadesa Harahap.

Sementara Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, merasa bangga karena masyarakat Sumut memiliki tambahan keluarga besar dalam pengukuhan Mendagri menjadi Marga Siregar.

"Izinkan kami atas nama masyarakat tentu ada harapan perhatian seluruh masyarakat, dengan ini pak Mendagri lebih memperhatikan Sumut karena sudah menjadi bagian keluarga besar," katanya.

Gatot juga mengatakan, Alm Raja Inal Siregar mengajak perantau konsen pada marsipature hutanbe yakni membangun kampung membangun di daerah masing-masing.

"Jadi kami konsen dan ingin ada semacam forum percepatan pembangunan Sumut. Yakni didalamnya ada para perantau yang sudah sukses di Jakarta. Dengan forum ini juga bisa membantu percepatan Sumut. Salah satu anggota forum ini kita harap Pak Gamawan Fauzi Siregar," harapnya. [ded]

FOSAD Nilai Sejumlah Buku Kurikulum Sastra Tak pantas Dibaca Siswa Sekolah

Sebelumnya

Cagar Budaya Berupa Bangunan Jadi Andalan Pariwisata Kota Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya