post image
KOMENTAR
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) juga bermain dua kaki terkait rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Ihwal rencana pemerintah memangkas BBM, Gerindra setuju. Pasalnya, alokasi subsidi BBM yang selama ini diberikan pemerintah, bisa dimanfaatkan untuk program masyarakat lain, terutama membangun infrastruktur daerah.

Namun Gerindra menolak dengan pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada masyarakat miskin. Karena pemberian dana kompensasi kenaikan harga BBM itu sangat politis.

Pengamat politik senior AS Hikam menilai, strategi 'dua kaki' yang diambil Gerindra dalam masalah kebijakan penaikan harga BBM, bertujuan untuk menampilkan citranya sebagai partai "tengah" yang populis. Namun juga pro bisnis.

Dengan  mendukung kebijakan Pemerintah, partai besutan Prabowo ini tetap dekat dengan kalangan bisnis, masyarakat kelas menegah atas, dan pasar internasional.

"Namun Gerindra juga tidak mau membiarkan kebijakan tersebut dipakai untuk kepentingan Pemilu 2014 dengan money politics yang diabsahkan oleh hukum melalui BLSM alias 'balsem'," ungkap akademisi President University ini (Minggu, 16/6/2013).

Menurutnya, lewat dua sikap tersebut, Gerindra ingin mengesankan diri sebagai partai kerakyatan namun realistis dalam menghadapi masalah ekonomi nasional yang berorientasi pasar.

"Apakah strategi demikian akan efektif bagi para calon pemilih yang masih belum menentukan dukungan mereka (undecideds)? Wallahua'lam. Yang jelas, ihwal BBM ini, Gerindra berbeda dengan partai-partai oposisi lain," demikian Hikam. [rmol/hta]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa