Rencana pembelian mobil sedan mewah untuk Bupati Labuhanbatu Tigor Panusunan Siregar, wakil Bupati Labuhanbatu Suhari Pane dan Plt Sekda Ali Usman Harahap senilai Rp1,55 miliar mendapat kecaman dari masyarakat.
Pasalnya ditengah minimnya DAU Labuhanbatu yang hanya tinggal 18 persen untuk belanja publik, ketiga pejabat dinilai terlalu tega untuk menghambur-hamburkan uang rakyat demi kepentingan jabatan mereka.
Kecaman terhadap rencana pembelian mobil sedan mewah tersebut juga tersiar di beberapa jejaring sosial media internet. Sebagian masyarakat Labuhanbatu menilai, sedan mewah Toyota Camry yang saat ini digunakan oleh Bupati dan wakil Bupati Labuhanbatu dinilai masih memadai untuk digunakan demi penghematan keuangan daerah.
''Kami mengecam rencana itu karena kami merasa pembelian mobil sudah mencederai hati rakyat,'' terang Yusliardi, warga Panai Hulu akhir pekanini di Rantauprapat.
Sesuai rencana, pengadaan mobil dinas bupati dan wakil bupati Labuhanbatu tertuang di dalam penjabaran APBD Labuhanbatu tahun anggaran 2013 pada pos anggaran sekretariat daerah.
Di dalam rencana pelaksanaan pengadaan tersebut terlihat pengadaan alat-alat angkutan bermotor darat sedan Kepala Daerah (KDH) 1 Unit sebesar Rp588.520.000, pengadaan alat-alat angkutan bermotor darat sedan Wakil Kepala Daerah (WKDH) 1 unit sebesar Rp 565.000.000, pengadaan alat-alat angkutan bermotor darat sedan esselon II (Sekda) senilai Rp 400 juta dengan total anggaran pengadaan untuk tiga pejabat tersebut senilai Rp1.553.520.000.
Menurut berbagai kalangan, anggaran senilai Rp1,55 miliar yang diperuntukan dalam pembelian mobil dinas, seyogyanya dapat digunakan untuk membantu 20.411 rumah tangga miskin yang ada di Labuhanbatu melalui berbagai program kerakyatan seperti PNPM.
''Jika kita telaah, kalau saja pembelian mobil tersebut dimanfaatkan untuk program pengentasan kemiskinan pasti lebih baik ketimbang untuk beli mobil baru, atas rencana itu kami nilai Bupati tidak punya nurani,'' tutur Fariz Akbar warga lainnya. Salah seorang anggota DPRD Labuhanbatu Ir H Marwan Efendi Siregar MM mengaku terkejut adanya pembelian mobil dinas tiga pejabat teras Labuhanbatu itu.
Terlebih saat ini kata Marwan, APBD Labuhanbatu telah banyak terserap untuk belanja pegawai ketimbang belanja publik. Dirincikannya, untuk APBD Labuhanbatu tahun 2013 sebesar Rp780 miliar dengan belanja pegawai mencapai 78 persen, dan belanja publik sebesar 22 persen.
''Itupun besarnya belanja publik sebesar 22 persen setelah kita mendapat kucuran bantuan daerah bawahan (BDB) dari Pemprovsu sekitar Rp91 miliar, namun jika tidak dapat BDB belanja publik kita hanya 18 persen,'' kata Marwan seperti dikutip dari liputanbisnis. [ans]
KOMENTAR ANDA