Isu dan desakan pergantian Kapolri Timur Pradopo makin menghangat seiring akan berlangsungnya Hari Bhayangkara 2013.
Di balik isu itu Indonesia Police Watch (IPW) melihat ada empat keanehan.
Pertama, kata Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) dalam siaran persnya kepada MedanBagus.Com
sesaat lalu, pergantian yang harus dihadapi Polri dalam waktu dekat ini
sesungguhnya adalah pergantian wakapolri yang akan pensiun Juli 2013
dan bukan pergantian Kapolri yang masa pensiunnya masih Februari 2014.
Artinya,
kata Pane, Polri harus mempersiapkan calon wakapolrinya lebih dulu,
baru kemudian mempersiapkan calon Kapolri. Kalau pun akan ada pergantian
Kapolri diperkirakan di akhir 2013.
Kedua, sambung Pane, sangat
naif jika Presiden SBY sudah gembar gembor akan mengganti Kapolri
padahal eksekusi pergantiannya msh lama.
''Hal itu sama artinya
Presiden sudah menghancurkan moralitas kerja, wibawa, dan psikologis
Kapolri. Bukan mustahil Kapolri diremehkan bawahannya sampai penggantian
terjadi. Padahal selama ini, rencana pergantian baru diumumkan presiden
beberapa saat menjelang pelaksanaan mutasi, sehingga moralitas kerja
Kapolri tetap terjaga.''
Ketiga, lanjut Pane, desakan pergantian Kapolri kali ini sepertinya berkaitan dengan manuver mafia proyek.
Sebab,
sambungnya pula, hingga kitu ada tiga proyek besar yang belum disetujui
Kapolri sehingga mafia proyek tak bisa mengeruk keuntungan, yakni
Proyek Police Backborn 2 senilai Rp1,2 triliun, proyek Jarkom senilai 39
juta dolar AS, dan Proyek Pemanfaatan Optimalisasi Untuk Penguatan
Sarana Prasarana Polri (POUPSP) 2013 senilai Rp1,8 triliun.
''Keempat, desakan penggantian Kapolri telah dipolitisasi pihak-ihak tertentu yang sudah sabar ingin menjadi Kapolri.''
Dari
isu yang beredar cukup banyak nama-nama yang masuk bursa calon Kapolri.
Namun IPW berharap Polri memfokuskan diri terlebih dulu pada pergantian
wakapolri hingga mampu menempatkan perwira terbaiknya disana. Setelah
itu baru memproses pergantian Kapolri.[ans]
KOMENTAR ANDA