Proses pengamanan pelantikan pasangan gubernur dan wakil Gubernur Sumut terpilih yang akan dilaksanakan di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Senin (17/6/2013) mendatang, adalah merupakan lanjutan dari Operasi Mantap Praja 2013.
Artinya, selain personel polisi akan ada juga bantuan dari personel TNI yang mengawal pelantikan. Sedikitnya 350 personel dari korps baju loreng akan dilibatkan langsung. Dua kesatuan itu akan bahu membahu mengamankan jalannya pelantikan tersebut.
"Kegiatan ini lanjutan Operasi Mantap Praja 2013. Maka dari itu 350 anggota TNI juga dilibatkan untuk mengamankan pelantikan. Dalam hal ini, TNI sifatnya memback-up," ujar Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Poldasu, Kombes Pol Iwan Hary Sugiarto, Sabtu (15/6/2013).
Dikatakannya, pola proses pengamanan pelantikan hampir sama dengan kegiatan pengamanan penyampaian visi dan misi pasangan cagub dan cawagub Sumut. Hanya saja, untuk pelantikan kali ini, lebih banyak personel yang dilibatkan.
"Polanya sama seperti penyampaian visi misi cagub dan cawagub. Bedanya kali ini kita juga melibatkan TNI yang sifatnya mengcover anggota di lapangan. TNI dipakai untuk mengantisipasi jika terjadi keributan saat pelantikan berlangsung," sebut Iwan.
Perwira berpangkat melati tiga diatas pundaknya itu menegaskan, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian akan terlebih dahulu melakukan sterilisasi di gedung DPRD Sumut, sebelum acara berlangsung.
"Ya kita sterilkan dululah. Kita gak mau kecolongan. Anggota akan bekerja dan mengawal hingga pelantikan selesai dilaksanakan," pungkas Iwan.
Sebagaimana diketahui, pasangan Gatot Pujo Nugroho - Tengku Erry Nuradi akan dilantik menjadi Gubernur dan Wakil gubernur Sumatera Utara untuk priode 2013-2018. Pasangan nomor urut 5 pada pelaksanaan Pilgubsu itu akan dilantik langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Gumawan Fauzi. [ded]
KOMENTAR ANDA