Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) dengan sikap konsisten tetap menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sikap itu, kata Sekjen PB PMII A. Jabidi Ritonga, didasarkan atas penilaian objektif, bahwa sekian kali pemerintah menaikkan harga BBM, namun di sisi lain, tidak ada jaminan perubahan dan perbaikan terhadap bangsa.
"Pertumbuhan ekonomi meningkat, tapi hampir semua sektor kita Impor, Impor bahan pokok dan lain-lain, meningkatnya utang negara," ujar Jabidi di Jakarta, Sabtu (15/6/2013).
Oleh sebab itu, jelas dia sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, PB PMII telah menginstruksikan, kepada seluruh kader di seluruh Indonesia, seperti ditingkat PKC, PC, PK dan PR untuk dapat menyikapi kenaikan harga BBM di daerah masing-masing pada tanggal 17 Juni 2013 dengan aksi.
"Dengan melanjutkan aksi penolakan BBM sebelumnya. Tangan terkepal dan maju kemuka," pungkas Jabidi. [ans]
KOMENTAR ANDA