Satu-satunya wakil Indonesia di tunggal putri yang tersisa Belaetrix Manuputi gagal mengamankan sektor itu setelah kalah dari pemain Hong Kong Yip Pui Yin 21-16, 21-23, 20-22 pada babak perempatfinal Djarum Indonesia Terbuka 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat.
Bela, yang menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang tersisa itu pun tak kuasa menahan sesalnya.
"Menyesal banget. Kayaknya nanti bakal nggak bisa tidur," kata Bela, usai bertanding.
Bela gagal menyelamatkan sektor tunggal putri Indonesia setelah kekalahannya dari pemain Hong Kong Yip Pui Yin 21-16 21-23 20-22 pada babak perempatfinal.
Ia mengaku terlalu percaya diri saat memimpin 20-18 atas Pui Yin di game ketiga akibatnya ia malah lengah. Kelengahannya ini justru membuka peluang bagi Pui Yin yang akhirnya menyamai kedudukan 20-20.
"Saat sudah 20-18 saya sudah berpikir bakal menang. tetapi saat dikejar, saya jadi tertekan sendiri," jelasnya.
Ia telah unggul pada game pertama. Bela juga memiliki kesempatan emas untuk mengunci kemenangan pada game kedua dan game ketiga, tetapi Bela gagal memanfaatkan peluang tersebut.
Game ketiga yang menjadi penentuan berlangsung ketat. Sempat tertinggal di pertengahan pertandingan, Bela mampu membalap skor lawannya. Bela tinggal membutuhkan satu angka lagi untuk merebut tiket ke babak semifinal.
Tetapi reli panjang yang berlangsung dimatikan Bela dengan pukulan yang menabrak net. Selanjutnya, Bela malah memberi kemenangan pada Pui Yin karena terlalu terburu-buru membalas smes dari Pui Yin.
"Pada game ketika saya juga merasa speed bermain saya menurun. Tetapi saat sempat ketinggalan saya berjuang untuk mengejar," ujar Bela.
Ia juga mengeluhkan karena keputusan wasit yang berat sebelah. Bela sempat mendapat kartu kuning dari wasit pada game ketiga.
"Tidak tahu kenapa dapat kartu kuning. Tetapi saya rasanya memang dirugikan. Ada bola yang menurut hakim garis keluar malah dianulir masuk. Saat saya dapat poin dan minta break, nggak dikasih. Juga waktu saya minta ganti bola, nggak boleh," keluh Bela. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA