Operasional Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU) hingga saat ini belum bisa dimulai karena belum terealisasinya bantuan peralatan medis dari Islamic Develompment Bank (IDB), lembaga keuangan yang didirikan oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI). Selama hal tersebut belum dipenuhi, RS USU dipastikan belum beroperasi.
"Itu terkait dengan perjanjian awal, IDB adalah pemberian bantuan secara utuh baik gedung maupun peralatan, jadi sampai hari ini, peralatan belum dipenuhi pihak IDB," kata Humas RS USU M Zein, Jumat (14/6/2013).
Peralatan yang masih ditunggu tersebut diantaranya peralatan untuk ruang ICU, peralatan untuk ruang ICCU, Pacu Jantung, Radiologi dan peralatan untuk rawat inap, termasuk peralatan poliklinik.
Zein bilang, dalam perjanjiannya, RS USU hanya bertindak sebagai pengguna dan pengelola peralatan. Sedangkan, untuk urusan tender pengadaannya seluruhnya menjadi kewenangan IDB. Ironisnya, hingga saat ini, mereka juga tidak mengetahui sejauh mana perkembangan proses tender tersebut.
"Dari aturan yang ditentukan, semua aturan lelang dilakukan pihak IDB dan pihak RS USU masih menunggu jawaban kapan penyelesaian tender lelang mengenai peralatan," jelasnya.
Sebenarnya, menurut M Zein, peralatan yang dibutuhkan RS USU tidak berbeda dengan peralatan rumah sakit lain pada umumnya. Namun, selaku RS pendidikan yang langsung dibawah kewenangan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), maka model perjanjiannya juga dilakukan langsung antara Kemendiknas dengan IDB.
Bahkan, model nota perjanjiannya juga sama sekali tidak mereka ketahui. "Kalau itu kami tak tahu karena itu kewenangan Mendikbud," pungkasnya. [ded]
KOMENTAR ANDA