Pengacara Indra Sahnun Lubis menjawab isu yang berkembang soal tuduhan menerima duit sebesar Rp 15 miliar dari Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.
Dalam wawancara khusus MedanBagus.Com, Kamis (13/6/2013) pagi tadi, Indra Sahnun Lubis menjawab panjang lebar semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Saat dihubungi via sambungan telepon, Indra mengaku berada di Jakarta.
Berikut hasil wawancara MedanBagus.Com (MBC) dengan Indra Sahnun Lubis (ISL) tersebut:
MBC : Selamat Pagi Bang Indra Sahnun Lubis
ISL : Iya. Ada Apa..
: Maaf Bang menggangganggu.
ISL : Kenapa, Ada Apa?
MBC : Berkembang di Masyarakat Medan soal Anda dan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho dilaporkan ke KPK
ISL : Soal Apa?
: Testimoni Anda kepada Rosisyanto, Pemerhati Indonesia Bersih, terkait Anda disebut-sebut menerima uang Rp 15 Miliar dari Gatot Pujonugroho
ISL : Siapa itu (LSM Indonesia Bersih)
: Pihak yang melaporkan kasus dugaan gratifikasi Gatot ke KPK
ISL : Apa intinya isinya.........
: Intinya anda pernah bertemu dengan beliau...
ISL : Siapa beliau...
: Beliau itu Rosisyanto....
ISL : Bisa kau jumpakan aku ama orangnya?
: Saya di Medan. Abang di Jakarta
ISL : Indonesia Bersih itu apa, isinya apa?
MBC : Anda disebut pernah bertemu dengan beliau
ISL : Ya, dia minta menemukan saya ama Gatot. Dia katakan Gatot ada salahlah dan macam-macam. (Tapi) Gak saya temukan. Terus?
: Dari hasil pertemuan itu, disampaikan Anda terima duit dari Gatot nilainya Rp 15 Miliar
ISL : Oh salah, kok Rp 15 Miliar sih. Kok Rp 15 (Miliar). Rp 900 Miliar. Akan ditambah lagi...eee....Rp 1 Triliun. Salah dia itu. Dia bilang berapa cuman?
: Rp 15 Miliar
ISL : Waahhh kecil kali lah. 900 Milyar. Nanti ditambah 1 Triliun. Sebulan lagi ditambah 1 Triliun. Gitulah. Jadi kira-kira semuanya 2 Triliun 900 Miliar. Jadi anggaran APBD itu mau diserahkan sama saya semua.
: Menurut Anda, kenapa sampai dilaporkan ke KPK? Motivasi laporan Pemerhati Indonesia bersih itu apa?
ISL : Begitulah contoh LSM memeras. Jadi kerjanya memeras. Tolong catatlah. Dia ingin memeras Gatot melalui saya. Lantaran saya ulur-ulur, saya ingin tau macammana dia, saya ulur-ulur. Dia buatlah itu. Dia sakit hati. Makanya dilaporkannyalah saya kepada KPK. *
*Rekaman terpotong
KOMENTAR ANDA