post image
KOMENTAR
Hasil Jajak Pembaca Harian Nonstop terkait calon presiden (Capres) 2014 edisi Juni 2013, kembali menempatkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa, di posisi teratas.

Hatta berhasil meraih 23 persen, disusul Menteri BUMN Dahlan Iskan 20 persen, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto 17 persen, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD 15 persen, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 11 persen dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie 4 persen. Sementara, yang memilih capres lainnya sebesar 10 persen.
 
"Dari 1350 kupon jajak pembaca yang masuk, sebesar 50 persen menuliskan Hatta sebagai capres paling mampu membawa Indonesia sejahtera ke depan, ketimbang kandidat lainnya," kata Koordinator Jajak Pembaca Nonstop, Ichwan Siregar, kepada wartawan, Kamis (13/6/2013).
 
Menurut pengamat politik, M Qodari, Hatta memang bisa membangkitkan harapan menuju Indonesia sejahtera. Sebagai Menko Perekonomian, Hata punya program MP3I sebagai masterplan pembangunan yang sangat baik.

"Jika progam itu dilaksanakan, sudah tentu sangat bisa membawa Indonesia sejahtera,” kata Direktur Indo Barometer ini.
 
Qodari menambahkan, Hatta juga tokoh yang memenuhi kapasitas untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan.
 
"Rekam jejak Hatta mencukupi. Mulai dari legislatif hingga eksekutif sudah dia jalani. Bahkan dalam urusan administratif juga mumpuni, terlihat saat Hatta menjabat sebagai Mensesneg," imbuhnya sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
 
Berkaitan dengan rencana kenaikan harga BBM yang mungkin berdampak pada citra Hatta, Qodari menegaskan bahwa kenaikan harga BBM bukan tanggung jawab Hatta seorang, walau ia menjabat Menko Perekonomian. Begitu pula dengan merosotnya nilai tukar rupiah yang tidak begitu dirasakan perekonomian rakyat sehari-hari.
 
"Masyarakat tahunya yang bertanggungjawab atas kenaikan BBM itu adalah presiden. Tentu saja SBY dan Partai Demokrat yang akan terkena imbasnya. Tapi, jika melihat pengalaman 2008, imbas kenaikan BBM itu tidak akan lama karena langsung kembali naik dengan program BLT. Apalagi budaya masyarakat kita cenderung mudah lupa," tuturnya. [ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa