Anggota DPRD Sumatera Utara Suasana Dachi menegaskan, Wilayah Kepulauan Nias layak mendapat alokasi anggaran Rp1 triliun dari Bantuan Daerah Bawahan (BDB) guna mengatasi ketertinggalan pembangunan di daerah itu.
Wilayah Kepulauan Nias, kata Dachi sudah berpuluh tahun tertinggal dibanding kabupaten/kota lainnya di provinsi Sumut.
''Ketertinggalan daerah ini salah satunya karena anggaran yang dialokasikan ke wilayah Nias sangat minim, baik itu anggaran dari Pemprovsu maupun dari pemerintah pusat,'' kata anggota Komisi A DPRD Sumut Daerah Pemilihan (Dapil) Nias ini di Medan.
Apalagi, kata Dachi seperti dikutip dari liputanbisnis, Wilayah Kepulauan Nias saat ini telah mekar menjadi lima kabupaten dan kota yang tentunya sangat mengharapkan kucuran anggaran khususnya untuk perbaikan infrastruktur.
''Perlu kucuran anggaran yang besar untuk membangun infrastruktur yang buruk di wilayah Nias,serta sarana dan prasarana sosial lainnya sehingga tingkat perekonomian masyarakat di daerah ini bisa lebih baik dan bisa mengejar ketertinggalan pembangunan hingga keluar dari persoalan kemiskinan,'' kata Dachi.
Menurut Dachi, jika infrastruktur di Kepulauan Nias baik, maka wilayah ini baru bisa dianggap layak sebagai sebuah kabupaten/kota dan perekonomian masyarakatnya juga akan meningkat. Namun, kenyataannya, sebut Dachi kucuran dana dari BDB tahun anggaran 2013 ini juga masih terlalu minim dialokasikan Pemprovsu untuk wilayah Kepulauan Nias.
Sebagaimana disebutkan BDB tahun anggaran 2013 yang dialokasikan Pemprovsu di bawah kepemimpinan Gatot Pujo Nugroho untuk wilayah kepulauan Nias yakni, Kabupaten Nias Barat memperoleh memperoleh porsi anggaran terkecil Rp1,321 miliar, disusul Kabupaten Nias Rp2,986 miliar, Gunung Sitoli Rp11,728 miliar, Kabupaten Nias Utara Rp25,761 miliar dan Nias Selatan Rp52,120 miliar. Menurut Dachi porsi anggaran tersebut masih terlalu kecil, meski segala upaya telah dilakukan lima anggota DPRD Sumut dari Dapil Nias untuk bisa merealisasikan anggaran yang pantas untuk diperoleh daerah ini.
''Wilayah Kepulauan Nias harusnya layak dapat porsi anggaran Rp1 trilun atau setengah dari BDB Sumut tahun 2013 yang jumlahnya Rp2.4 T,'' tegas politisi Partai Hanura ini.
Namun menurut Dachi keputusan penetapan anggaran tetap mengedepankan penilaian dari potensi wilayah, meski Kepulauan Nias dikenal memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat berlimpah.
''Padahal Sumber Daya Alam Nias yang berlimpah selama ini tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan terampil. Ditambah lagi infrastruktur yang buruk sehingga Nias tetap menjadi daerah terbelakang.'' [ans]
KOMENTAR ANDA