Direktorat Sabhara Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) menurunkan 1 kompi atau sama dengan 100 personel pengendali massa (dalmas) untuk membantu pengamanan bentrok antara massa Formadas dengan polisi saat unjukrasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Polsek Medan Kota, Rabu (12/6/2013).Direktur Sabhara Poldasu, Kombes Pol Darman Sinuraya yang dikonfirmasi MedanBagus.Com sesaat lalu mengatakan, selain personel pihaknya juga menurunkan 1 unit mobil water canon (gas air mata) ke lokasi.
"Ya, ada satu kompi anggota yang diturunkan ke lokasi lengkap dengan perlengkapannya, seperti tameng dan topi," ujar Darman.
Darman menyebut, diturunkannya anggota Dalmas bantuan tersebut guna memback up Polresta Medan saat bentrokan berlangsung. Selain itu, lanjut Darman, pihaknya juga menyiagakan 10 penembak laras licin di lokasi.
Senjata laras licin merupakan pelontar gas air mata, bukan senjata tajam (senjata api). Senjata ini baru dipergunakan jika terjadi aksi yang menjurus kepada pelanggaran Hukum atau anarkis.
"Kita back up Polresta Medan dengan 1 kompi Dalmas lanjutan beserta perlengkapan. Selain itu, ada 1 AWC dan 10 penembak laras licin yang stanby disana," beber Darman.
Perwira berpangkat melati tiga itu mengaku belum bisa memastikan kapan anggotanya ditarik dari lokasi. Dia berujar, semua itu tergantung perkembangan dari Kapolresta Medan.
"Belum tau sampai kapan akan berjaga di sana. Kita tunggu kabar dari Kapolresta," pungkas Darman.
Sebagaimana diketahui, massa Formadas terlibat bentrok dengan Polisi, Rabu (12/6/2013) petang tadi. Sedikitnya dua puluhan massa dengan ditambah massa tambahan dari mahasiswa lainnya bentrok dengan aparat Polsek Medan Kota.
Pantauan wartawan, massa yang tadinya berorasi di persimpangan Jalan Turi - Jalan Pelangi mendatangi kantor polisi tersebut dan langsung menyerang. Melihat kondisi tersebut, para petugas masuk ke dalam dan mengamankan diri hingga bantuan dari personil Polresta diturunkan ke lokasi. [ded]
KOMENTAR ANDA