Presiden SBY mengatakan, perubahan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 harus dilakukan agar defisit tidak semakin tinggi dan membuat ekonomi tidak sehat.Presiden juga mengkritik kalangan yang mempertanyakan alasan pemerintah dan DPR melakukan perubahan APBN 2013.
Menurut dia, orang yang mengkritik itu berarti tidak paham tujuan mengurangi subsidi.
Saat memimpin sidang kabinet terbatas membahas isu-isu perekonomian di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu petang (12/6/2013), SBY meminta agar RAPBN Perubahan 2013 disetujui dalam waktu dekat.
"Saya minta DPR dan pemerintah dalam satu, dua atau tiga hari ini, bisa hasilkan kesepakatan untuk segera disetujuinya RAPBN Perubahan 2013 jadi APBN Perubahan yang definitif," jelasnya.
SBY berjanji untuk mengikuti terus perkembangan pembahasan antara DPR dan pemerintah. Tidak hanya itu, dia juga akan berkomunikasi dengan semua pihak agar pembahasan berjalan lancar.
"Saya terus ikuti dan terus komunikasi dengan semua pihak," katanya sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Soal itu memang sudah terbukti kemarin malam Selasa, (11/6/2013).
SBY memimpin langsung rapat tertutup dengan para pimpinan parpol anggota koalisi pemerintah untuk mengamankan RAPBN-P 2013.
Namun, pertemuan yang digelar di Jakarta Convention Center itu berlangsung tanpa kehadiran Partai Keadilan Sejahtera (PKS), satu-satunya anggota koalisi yang tidak diundang karena menolak keras kenaikan harga BBM. [ans]
KOMENTAR ANDA