Setelah puas menyampaikan orasinya di perempatan Jalan SM Raja - Jalan HM Joni, massa dari Forum Mahasiswa Anti Penindasan (FORMADAS) kemudian bergerak dan melanjutkan aksinya di median jalan, persis di depan patung Sisingamangaraja, Medan. Di situ, massa kembali membakar ban bekas, sambil meneriakkan aspirasinya.
Selain melakukan orasi, dalam unjukrasa menolak kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) itu, massa FORMADAS juga sempat menampilkan aksi teatrikal. Aksi teatrikal itu melibatkan 3 orang mahasiswa. Salah seorang mahasiswa yang berperan sebagai rakyat Indonesia terlihat tercekik dengan naiknya BBM.
Dia terlihat diseret oleh salah seorang mahasiswa yang berperan sebagai pemerintahan Amerika yang membawa jerigen berisi BBM. Sementara itu, satu mahasiswa lainnya yang berperan sebagai tentara Amerika terlihat menodongkan senjata ke mahasiswa yang berperan sebagai rakyat Indonesia yang sedang tertindas.
Dalam teatrikal itu, massa ingin menyampaikan pesan bahwa kenaikan harga BBM ini dikendalikan Amerika.
Menurut massa, OPEC telah menyatakan harga minyak dunia hari ini turun karena banyak negara yang mengurangi konsumsi terhadap minyak.
Bibi, koordinator massa mengungkapkan, aksi unjukrasa yang dilakukan bertujuan untuk menolak kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM pertengahan bulan ini.
"Kenaikan harga BBM akan semakin menyengsarakan rakyat Indonesia. Dengan naiknya harga BBM, semua harga bahan pokok juga akan naik. Maka nantinya rakyat juga yang dirugikan," ujarnya.
Dengan tegas, Bibi dan rekan-rekannya menyampaikan 6 poin tuntutan. Diantaranya, hapuskan UU No 22 Tahun 2007 tentang penanaman modal dan hapuskan UU No 25 Tahun 2001 tentang tata pengolahan migas.
"Bagi kami Bantuan Langsung masyarakat yang diberikan pemerintah itu pembodohan terhadap rakyat. Nasionalisasikan aset-aset negara, dirikan industri nasional dibawah kontrol rakyat," tegasnya.
Akibat aksi itu, polisi terpaksa menutup ruas jalan stadion teladan, persis di depan Polsek Medan Kota menuju ruas Jalan SM Raja. Sejauh ini, aksi unjukrasa masih berjalan lancar dengan pengawalan ketat dari personil kepolisian.[ans]
KOMENTAR ANDA