post image
KOMENTAR
Breakfeast alias sarapan pagi sangat penting untuk anak di usia sekolah meningkatkan prestasi belajar, mempertajam daya ingat dan melatih kedisiplinannya.

Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, anak-anak yang tidak suka sarapan membuktikan prestasinya rendah, bermasalah dalam belajar dan berperilaku serta kurangnya nutrisi tubuh terutama kalsium dan protein. Selain itu, anak-anak yang melewatkan sarapan rentan terkena obesitas dan gangguan gigi.

Sarapan dapat mencakupi 15 hingga 30 persen kebutuhan gizi seseorang. Untuk itu, kebiasaan sarapan bernutrisi harus diterapkan sejak dini kepada anak-anak karena sarapan juga memiliki peran yang sangat penting bagi anak-anak dalam masa pertumbuhannya.

Hal ini dikatakan Assistant Brand Manager Blue Band Ananta Stokhorst dalam Kampanye 21 Sarapan Bernutrisi di Medan, pekan lalu. Katanya, Blue Band menyadari hal itu, sebab sarapan mencukupi kebutuhan gizi harian sebagai bagian gizi seimbang dalam rangka mewujudkan hidup sehat, bugar, aktif dan cerdas.

''Blue Band percaya bahwa masa depan besar berawal dari sarapan dan anak Indonesia berhak memiliki masa depan yang besar. Untuk itu, kita mengkampanyekan gerakan tersebut di 300 sekolah di Indonesia dengan melibatkan 100 ribu anak sekolah di 6 wilayah di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara,'' katanya.

''Gerakan ini memberikan edukasi mengenai manfaat sarapan bernutrisi serta dampak negatif apabila melewatkan sarapan. Blue Band juga melakukan monitoring dan evaluasi secara bertahap agar orangtua, siswa dan guru dapat bersama-sama berkomitmen menerapkan sarapan bernutrisi,’’ kata Ananta.

Sementara itu, Ketua Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeritas Sumatera Utara (USU) Prof Albiner Siagian mengatakan pemenuhan kalori paling penting untuk sarapan. Kalori ini dapat dipenuhi dengan makanan yang bernutrisi.

''Sarapan tidak hanya sekadar sarapan. Namun harus bergizi. Intinya mengandung karbohidrat, protein, kalsium, vitamin serta mineral,'' ujarnya.

Pentingnya kalori saat pagi, imbuhnya, lantaran dapat menopang tubuh untuk beraktivitas. Jika bisa, saat sarapan pemenuhan kalori harus sampai 30% dari pemenuhan seluruh kalori dari makanan setiap harinya yang mencapai 1.800 kalori.

Menurut Albiner, orang yang tidak sarapan pagi dengan baik, akan terganggu pertumbuhannya.

''Berdasarkan penelitian, tingkat kecerdasan akademik anak yang sarapan, 20% lebih baik dari yang tidak sarapan.

''Sarapan sebaiknya dilakukan dibawah jam 09.00 Wib, mulai dari jam 07.00 Wib,'' ujarnya seperti dikutip dari sumutpos. Dengan sarapan, terangnya, bukan hanya gizi yang terpenuhi, namun akan membentuk pola hidup anak lebih disiplin. [ans]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kesehatan