SMA Negeri 1 Dolok Masihul Lingkungan II, Kelurahan Pekan Dolok Masihul, Kecamatan Dolok Masihul, Sergai, Sabtu (8/6/2013) pukul 10.00 WIB mendadak heboh.
Pasalnya, oknum Kepsek SMA Negeri 1 Dolok Masihul Drs Ruslin (51) warga Desa Martebing, Dolok Masihul dilabrak Azmi Harahap (41) menyelingkuhi Yola Parera (38), pegawai honorer sebagai Tata Usaha sekolah yang juga penjaga sekolah di sana.
Akibat kericuhan itu, ratusan pelajar kelas X batal mengikuti ujian kenaikan kelas, karena terpaksa dipulangkan oleh gurunya.
Azmi yang merupakan penjaga SMA N 1 Dolok Masihul yang juga berstatus juga honorer, datang bersama sejumlah warga sekitar. Mereka berusaha memaksa masuk ke dalam ruang kerja kepala sekolah yang dikunci dari dalam. Sedangkan di dalamnya kepala sekolah yang ditemani dua orang guru tidak berani keluar ruangan.
Terlebih Azmi yang tampak tersulut emosi, terus berusaha memaksa masuk dengan mengedor-gedor pintu kantor kepala sekolah berkali-kali sembari berteriak dan melontarkan caci maki kepada Ruslin, sehingga membuat para guru dan siswa ketakutan.
''Woi, keluar kau kepala sekolah cabul. Kau cabuli istriku, nggak pantas kau jadi kepala sekolah,'' teriak Azmi.
Namun kepala sekolah tersebut tetap bersembunyi dalam ruangnya sembari mengunci pintu. Aksi tersebut berlangsung sekitar 15 menit.
Melihat kericuhan itu, pihak sekolah memutuskan memulangkan seluruh pelajar kelas XI yang telah mengikuti ujian kenaikan kelas gelombang pertama, termasuk memulangkan pelajar kelas X yang belum melaksanakan ujian gelombang kedua.
Hingga akhirnya suasana kembali kondusif setelah beberapa personel Polsek Dolok Masihul yang langsung dipimpin Kapolsek AKP.Darwin Ketaren, turun ke sekolah.
Sebenarnya buntut kericuhan berawal, Jumat (7/8/2013) sekira pukul 17.00 WIB, dia mendapat kabar istrinya Yola Parera dan Ruslin tengah cek in di Siantar Hotel, Kota Pematangsiantar, mengendarai mobil Toyota Kijang BK 78 BZ warna putih milik kepala sekolah itu.
Mendengar itu, Azmi bersama tiga orang rekannya Hasanuddin Lubis alias Lian Sawit (52) yang juga tokoh masyarakat warga Lingkungan II, Pekan Dolok Masihul, Udin Sopir (58) dan Wak Udin (45), keduanya warga Lingkungan III dan Lingkungan I, Kelurahan Pekan Dolok Masihul, mengendarai mobil menuju hotel tersebut.
''Kami sampai di Siantar Hotel sekira pukul 21.30 WIB. Setelah itu, kami menemui receptionist hotel dan menanyakan daftar tamu. Setelah dicek, ternyata salah satu kamar dibooking atas nama YP istri saya. Namun saat akan ditemui di kamar hotel, Satpam hotel melarang dan menyarankan untuk melaporkan lebih dulu ke pihak kepolisian.''
Saat Azmi akan berembuk menuju kantor polisi setempat, keduanya ternyata diam-diam keluar dari pintu belakang kamar hotel dan buru-buru masuk ke mobil yang sempat dihadang Lian Sawit. Begitu juga Azmi sempat melihat keduanya dalam mobil, hingga sempat terjadi kejar-kejaran.
Namun Azmi tidak berhasil menangkap keduanya hingga akhirnya, Azmi mendatangi Ruslian ke sekolah dan berujung ricuh.
''Aku kerja di sini juga sebagai penjaga sekolah, gajiku Rp475 ribu per bulan. Sedangkan istriku Yola kerja sebagai Tata Usaha senjak tahun 1997 lalu,'' ucap ayah 3 anak ini seperti dikutip dari metrosiantar.
Azmi menambahkan, dia mencurigai istrinya Yola telah menjalin hubungan spesial dengan Ruslin sejak 6 tahun lalu. Saat itu istrinya sering terlambat pulang ke rumah dan ternyata, kerap berduaan di dalam kantor Ruslin.
Tokoh masyarakat sekitar yang mendengar dan melihat peristiwa kericuhan di SMAN 1 Dolok Masihul meminta Dinas Pendidikan Sergai untuk segera mencopot Ruslin dari jabatannya. ''Tidak mungkin ada asap jika tidak ada api,'' ungkap salah seorang tokoh masyarakat Dolok Masihul.
Sedangkan Kepala Sekolah SMAN 1, Ruslin ketika dikonfirmasi usai kericuhan, membantah hubungan perselingkuhan dirinya dengan Yola. Soal keberadaanya di salah satu hotel di Kota Siantar, dia mengatakan, saat itu dia seorang diri untuk istirahat. Bahkan Ruslin berkilah, tidak bertemu Azmi maupun warga lainnya malam itu. [ans]
KOMENTAR ANDA