Komunitas Pencinta Taman: Pemko Medan Inkonsisten

MBC. Sejumlah komunitas pecinta taman di kota Medan terus menyuarakan aksi penolakan alih fungsi taman Beringin menjadi Mesjid Raya Medan.
Pasalnya pembangunan Mesjid tersebut akan mengurangi jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang seharusnya menjadi perhatian khusus Pemko Medan.

Koordinator aksi damai Save Taman Hutan Beringin Medan Siti Adis Adianti mengatakan kepada MedanBagus.Com, Minggu (9/6/2013) sesaat lalu, pemerintah Kota Medan inkonsisten dalam penegakan Perda nomor 13 tahun 2011 tentang RTH.

Pada dasarnya RTH berfungsi sebagai paru-paru kota, melindungi sistem sirkulasi air dan melindungi warga dari polusi udara. Kota Medan yang memiliki luas 26.510 Ha dan 30% diantaranya RTH atau sekitar 534.963 meter bujur sangkar, hanya memiliki 2% RTH.

"Dua persen RTH yang ada di kota Medan, 75% berada di inti kota. Jika ini dialih fungsikan lagi, bisa dibayangkan berapa persen kekurangan RTH yang harus diwujudkan Pemko Medan," terangnya.

Adis menambahkan, dirinya beserta komunitas pecinta taman lainnya tengah berupaya berdialog dengan Pemko Medan agar mencari solusi lain untuk pendirian Mesjid Raya Medan. Menurutnya masih banyak aset pemko yang bisa di alih fungsikan untuk pembangunan Mesjid tersebut.

"Pemko Medan punya lapangan gajah mada di jalan krakatau, kenapa gak disana aja yang dijadikan lokasi pembangunan mesjid raya. Kalau dipaksakan juga harus di taman beringin, maka sangat dikhawatirkan akan memiliki dampak jangka panjang kepada masyarakat," ungkapnya.

Untuk diketahui, acara aksi damai yang digelar di Taman Hutan Beringin saat ini, dihadiri sejumlah organisasi dan komunitas pecinta taman diantaranya :

1.Badan Warisan Sumatera.
2. Kopi Baba.
3. Medan Berkebun.
4. Ikatan Arsitek Indonesia.
5. Ikatan Mahasiswa Arsitek Fakultas Teknik USU.
6. Cerita Medan.

Adapun agenda yang mereka lakukan meliputi:

1. Pernyataan sikap dari masing-masing organisasi.
2. Diskusi
3. Bazar.
4. Pagelaran aksi bakat.
5. Pemutaran Film. [rob]