Seniman Kota Medan menyebutkan musik tradisional dari 8 etnis yang ada
di Sumatera Utara akan segera hilang. Penyebabnya adalah semakin
berkurangnya minat anak muda untuk mempelajari musik tradisional
tersebut.
"Sangat minim anak muda yang mau belajar musik tradisional," kata Irma Kariyono, Seniman Medan kepada MedanBagus.Com di Taman Budaya Sumatera Utara, Medan, Sabtu (8/6/2013).
Irma Karyono mengatakan, rendahnya keinginan bagi kalangan anak muda
untuk belajar memainkan alat musik tradisional, tidak terlepas dari
derasnya pengaruh musik modern. Kondisi ini diperparah dengan minimnya
ide dan gagasan dari pemerintah untuk menghempangnya dan mempromosikan
musik tradisional.
"Tidak ada satupun program pemerintah yang menyentuh permasalahannya,
program mereka selama ini hanya pameran alat musik tradisional, tanpa
mempelajari cara memainkannya itu sama saja nggak ada artinya," ujarnya.
Irma Karyono menyebutkan, salah satu ide yang harus dilakukan pemerintah
adalah dengan membuat gagasan agar anak muda tidak merasa malu
memainkan alat musik tradisional. Modifikasi bentuk dan tampilan alat
musik tersebut diyakini akan memberikan dampak yang signifikan menarik
minat untuk memainkannya.
"Misalnya mengubah kulit pada gendang dengan senar seperti drum, atau
memodifikasi bentuknya agar terlihat lebih keren, itu pasti akan menarik
minat mereka memainkannya, dengan catatan tidak meninggalkan
bunyi-bunyian yang dihasilkan," ia mencontohkan.
Seniman yang sudah tampil di hampir seluruh negara di dunia dengan
mengandalkan musik tradisional asal Sumut ini menyadari, dengan
melakukan hal tersebut akan ada nilai yang hilang. Namun, inovasi
seperti ini akan membuat musik tradisional tidak akan hilang.
"Kalau dia sudah mau memainkannya, baru kemudian kita tunjukkan alatnya
yang asli, pasti mereka tidak akan malu lagi bahkan mereka akan
mencarinya ketika mereka sudah menemukan indahnya musik tradisional
itu," jelasnya. [ded]
KOMENTAR ANDA