Ajang Pemilihan Presiden pada 2014 mendatang dipastikan tidak menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat.
Pemilihan presiden yang berskala nasional berbeda dengan prosesi pemilihan kepala daerah yang sarat berbagai kepentingan lokal.
"Pilpres tidak timbulkan konflik horizontal karena di daerah presiden itu tinggi seperti di awang-awang. Tidak berdampak secara langsung dengan masyarakat," ujar sosiolog Universitas Indonesia Tamrin Amal Tomagola dalam diskusi bertajuk 'Meredam Konflik Horizontal di Daerah dalam Tahun Politik' di gedung DPD, Senayan Jakarta, Jumat (7/6/2013).
Dia menjelaskan, pemilihan presiden maupun pemilihan anggota legislatif tidak memiliki dampak secara langsung terhadap kepentingan masyarakat di daerah. Sementara pemilihan kepala daerah berdampak signifikan karena mewakili langsung masyarakat di daerah. Sehingga, wajar apabila dalam suatu prosesi pilkada kerap berbuntut pada konflik antar masyarakat.
"Pilkada itu mewakili daerah dan satu sub daerah tertentu, sehingga ada ikatan emosional antara masyarakat dengan wakilnya," imbuh Tamrin sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online. [ans]
KOMENTAR ANDA