Puluhan massa dari Persatuan Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (PEMAS-UISU) melakukan unjukrasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dengan membawa spanduk yang bertuliskan kecaman mereka terhadap pemerintah, massa aksi berorasi di depan Pom Bensin Jalan SM Raja, tak jauh dari Ramayana Teladan, Jum'at (7/6/2013).
Dalam aksinya, massa menilai kenaikan harga BBM hanya membuat masyarkat tercekik dan terbunuh secar perlahan-lahan. "Dengan naiknya harga BBM, tingkat kriminalitas juga akan semakin meningkat, karena akan semakin kerasnya tekanan hidup yang masyarakat hadapi," teriak Dina, koordinator aksi.
Massa menganggap, pemerintah seharusnya memberantas mafia hutan dan mafia-mafia sumber daya alam lainnya, ketimbang menaikkan harga BBM. "Pemerintah seharusnya mensejahterakan masyarakat dengan cara memperbanyak dan meningkatkan jaminan bagi buruh, tani, pedagang tradisional dan masyarakat kecil lainnya," ujar Dina.
Massa juga menilai, naiknya harga BBM akan berdampak dengan naiknya harga sembako. "Dengan dinaikkannya harga BBM terlihat bagaimana pemerintah tidak bisa mengelola sumber daya alam dan perekonomian di Indonesia," tukas Dina.
Puluhan personel Kepolisian dari Polsekta Medan Kota terlihat berjaga mengawal jalannya unjukrasa. Aksi itu juga sempat menjadi perhatian para pengendara yang sedang melintas. Puas berorasi massa melanjutkan longmarch ke arah kampus mereka. [rob]
KOMENTAR ANDA