Lembaga pendamping Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), Medan Plus menyampaikan jumlah para pengguna narkoba dengan jarum suntik tidak hanya berpotensi terinfeksi HIV/ AIDS. Namun, juga penyakit Hepatitis C yang sama mematikannya.
Pernyataan itu disampaikan Koordinator pemberdayaan pengguna Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza), Medan Plus, Holan Tobing kepada MedanBagus.Com, Rabu (5/6/2013).
"Jumlah pengguna jarum suntik yang kita dampingi saat ini 394 orang, 90 persen beresiko Hepatitis C," katanya.
Tingginya potensi penularan Hepatitis C di kalangan pemakai narkoba jarum suntik membuat mereka masih menjadi masalah besar bagi kelompok yang mereka dampingi. Apalagi, obat untuk hepatitis C tergolong sangat mahal.
"Interferon untuk obatnya itu sekitar Rp15 juta tahun 2004-2005, makanya sangat tidak terjangkau," sebutnya.
Tingginya harga obat Hepatitis itu, membuat tidak sedikit orang yang mereka dampingi justru meninggal karena Hepatitis. Untuk itu mereka meminta agar pemerintah menyediakan layanan komprehensif terhadap mereka.
"Kalau HIV sudah ada obat ARV, tapi hepatitis belum," ujarnya.[ans]
KOMENTAR ANDA