Psikolog Sumatera Utara, Irna Minauli menilai pelaku tindak kejahatan pembunuhan maupun penganiayaan cenderung sering memaksakan kehendak mereka dalam mewujudkan keinginan tanpa memikirkan pertimbangan yang lebih matang lagi.
Menurut Irna, secara Psico Analisa, orang seperti ini sering disebut Impulsif. Karena orang itu akan merasa nyaman ketika keinginan untuk menyakiti atau membunuh orang lain dapat diwujudkan.
"Ada perasaan tidak nyaman ketika keinginan untuk melampiaskan kekesalan tidak terlaksana. Akibatnya dorongan kuat untuk menyakiti orang lain menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan," jelasnya kepada MedanBagus.Com sesaat lalu.
Irna menambahkan, indikator lainnya dari tindak kekerasan itu bisa dilihat dari latar belakang keluarga si pelaku. Biasanya keluarga seperti ini selalu menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan suatu masalah. Akibatnya berdampak terhadap pertumbuhan dan kejiwaan para generasi penerus dikeluarga tersebut.
"Kalau manusia yang normal, dia akan enggan menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan suatu masalah. Dalam kasus ini pelaku kejahatan sudah pasti memiliki latar belakang keluarga yang kurang harmonis yang akhirnya menjadi pengajaran yang kurang baik untuk di terapkan," urainya. [ans]
KOMENTAR ANDA