Hingga kini aktivitas di beberapa pelabuhan di Indonesia diprediksi masih lumpuh. Sejak pekan lalu, sejumlah asosiasi yang selama ini menjalankan bisnisnya di pelabuhan menyatakan bakal mogok massal.
Beberapa pengusaha yang bakal menghentikan kegiatan bisnisnya antara lain Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI), Asosiasi Pengusaha Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel), serta Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI).
Ketua Angsuspel Tanjung Priok, Gemilang Tarigan, menyatakan anggota Angsuspel di sedikitnya lima pelabuhan seperti Jakarta, Semarang, Cirebon, Lampung, dan Dumai, bakal tidak beroperasi hingga waktu yang belum ditentukan. Di Tanjung Priok saja, Angsuspel membawahi sekitar 18.000 unit truk.
Wakil Ketua ALFI, Mahendra Rianto, bilang, bisnis logistik dan forwarding otomatis akan berhenti operasi apabila tidak ada aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
''Kami mendukung aksi ini. Sampai sekarang (tadi malam), keputusan stop operasi belum berubah,'' ungkapnya.
Tuntutan para pengusaha mengerucut ke satu isu: menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pelabuhan, yakni Pelindo I hingga Pelindo IV, tidak memonopoli usaha jasa pelabuhan.
''Pelindo sebaiknya fokus pada pelayanan operator pelabuhan, jangan ikut-ikutan berbisnis, khususnya di bidang angkutan pelabuhan,'' ujar Gemilang seperti dikutip dari liputanbisnis.[ans]
KOMENTAR ANDA