Kondisi mayat Lia Rahmadani (16), korban pembunuhan di Pasar 11, Desa Bandar Klipa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang yang ditemukan Senin (3/6/2013) sangat mengenaskan. Korban ditemukan dalam kondisi tanpa busana dan tangan terikat ke belakang.
Peristiwa ini menyisakan luka mendalam bagi pihak keluarga akibat pembunuhan siswa SMK yang tewas dibunuh Deni Syahputra (30) itu.
Apalagi sebenarnya keluarga juga masih dalam kondisi berduka setelah, ibu korban Ani ternyata baru 2 bulan lalu meninggal dunia. Sementara kini ayahnya sendiri saat ini lumpuh karena sakit.
"Ibunya baru meninggal sekitar 2 bulan lalu, kalau bapaknya nggak bisa jalan karena sakit," kata Nur, yang mengaku kerabat korban, Senin (3/6/2013).
Nur menyebutkan, selama ini mereka sama sekali tidak mengetahui jika korban berteman dengan pelaku.
Anak pertama dari 3 bersaudara itu mengaku tidak pernah bercerita perihal hubungannya antara keduanya.
"Nggak pernah cerita dia soal pacarnya," ujarnya.
Penyelidikan dari kepolisian sendiri menyebutkan, antara korban dan pelaku baru saling mengenal dalam 2 minggu. Hal ini berdasarkan pengakuan dari pelaku.
"Pengakuan pelaku, mereka baru kenal selama dua minggu, namun nanti akan kita selidiki lagi," ujar AKP Faidir Chaniago, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan.
Sekadar diketahui kemarin Warga menemukannya korban tewas mengenaskan. Diatas kloset kamar mandi yang terletak di bagian belakang rumah berukuran sekitar 8 x 10 meter warga menemukannya setelah memecahkan kaca nako jendela kamar mandi.
"Pas kami pecahkan kaca nako kamar mandi, kami melihatnya terlentang sudah terbakar," kata Eka (20) saksi mata, Senin (3/6/2013).
Meski dalam kondisi telanjang, pelaku membantah jika dirinya sempat memperkosa korban. Pembunuhan yang ia lakukan hanya karena emosi melihat cara korban meminta uang kepadanya.
"Caranya itu bang, nggak mau tau dia kalau aku lagi nggak punya uang," katanya di Polsek Percut Sei Tuan.
Polisi sendiri belum menyimpulkan tindak kekerasan yang dialami korban. Mereka beralasan masih menunggu otopsi dari pihak RSU Pirngadi.
"Kita tunggu hasil otopsi," kata Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Faidir Chaniago.
Diketahui, aksi pembunuhan terhadap Lia Rahmadani (16), tergolong sadis. Pasalnya, siswi Panca Budi Medan itu dibakar setelah dia tewas dua hari sebelumnya.
Jenazah Lia ditemukan tewas dengan kondisi yang mengenaskan di Jalan Pusaka, Bandar Khalifah, Percut Sei Tuan, Deliserdang, Senin (3/6/2013). Diperkirakan, korban sudah tewas beberapa hari lalu. Diduga pelaku pembunuhan sadis tersebut adalah pacarnya, Deni Syahputra (30)
"Kemungkinan korban dibunuh hari Jumat (31/5) lalu, dan hari ini mayatnya dibakar untuk menghilangkan jejak," kata Faidir Chaniago, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Senin (3/6/2013).
Faidir menyebutkan, terungkapnya kasus ini karena warga curiga melihat gerak-gerik pelaku bernama Deni Syahputra (30). Selain itu warga juga mencium aroma busuk dari rumah yang kontrakan yang ditempatinya.
"Warga mendobrak setelah Deni pergi, kemudian menemukan mayat tersebut dan melapor ke polisi," ujar Faidir.
Mayat korban langsung dievakuasi ke RSU Pirngadi Medan. Pelaku sendiri, saat ini mendekam di sel tahanan Polsek Percut Sei Tuan.
Belakangan diketahui, motif pembunuhan Lia diduga karena masalah uang. Dimana, pelaku tersinggung saat diminta uang oleh korban.
"Karena lagi tidak punya uang, korban marah dan membunuh korban, jenazahnya disimpan di dalam lemari," kata Faidir Chaniago.
Mayat korban pertama kali ditemukan Eka (20), tetangga pelaku. Eka mengaku curiga melihat Deni yang mondar-mandir di depan rumahnya. Terlebih lagi, ia mulai mencium bau busuk dalam beberapa hari belakangan ini.
"Dia terus mondar mandir bawa bungkusan plastik," kata Eka saat di Polsek Percut Sei Tuan.
Eka bersama warga kemudian sepakat untuk masuk ke dalam rumah kontrakan Deni sesaat setelah Ia pergi mengendarai sepeda motornya BK 6910 XG. Alhasil, warga menemukan mayat korban di dalam kamar mandi dengan tubuh yang sudah dalam kondisi gosong.
Temuan ini langsung dilaporkan kepada polisi yang langsung membekuk pelaku saat kembali ke rumahnya. [ans]
KOMENTAR ANDA