Karutmarut dunia pendidikan di Indonesia diyakini akan sirna seiring dengan banyaknya individu yang menginvestasikan dirinya untuk dunia pendidikan.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho saat mengunjungi Yayasan Pendidikan Khairul Imam di Jalan STM Ujung, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Medan Johor, Sabtu (1/6/2013) pagi.
"Saya optimis, ketika banyak orang melakukan investasi di dunia pendidikan, maka bangsa ini akan masuk jajaran 5 besar negara di dunia dalam 20 tahun ke depan," ujar Gatot.
Saat berkunjung ke YP Khairul Imam, Gatot menyaksikan langsung sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tersebut. Bahkan Gatot tak ketinggalan memasuki setiap ruangan di sekolah yang dimiliki Wakil Ketua Umum PPP, Hasrul Azwar itu.
"Saya ambil contoh, ruang pembelajaran di sini dibatasi pada 25 siswa saja. Ini akan menciptakan konsep sistem belajar mengajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Ada interaksi dua arah murid dan siswa. Dengan pola pendidikan seperti ini, saya yakin, akan melahirkan generasi emas pendidikan di Sumatera Utara," jelas Gatot.
Kurang lebih 1 jam Gatot berada di sekolah tersebut. Tiba sekitar pukul 10.00 WIB, Gatot terlihat menikmati keberadaannya. Tak jarang dia ikut bercengkrama dengan sejumlah pelajar mulai dari SD, SMP dan SMA. Bahkan dia sempat memeriksa loker siswa SD yang kebetulan sedang bermain-main.
Gatot juga menikmati tarian Payung Arjuna dan suguhan musik angklung yang dibawakan siswi Khairul Imam. Tak lupa dia memberi apresiasi terhadap aktivitas kesenian di sekolah berbasis Ismalami itu dan berbincang singkat dengan guru seni di sana.
Kekaguman orang nomor satu di Sumut itu muncul saat menguji coba komputer berukuran raksasa yang menjadi fasilitas unggulan sekolah bertaraf Internasional tersebut. Komputer dengan program Promethean Planet itu, selain dapat dijadikan white board juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana teleconference untuk belajar jarak jauh dengan siswa di belahan dunia lain.
Gatot bahkan mencoba kehandalan perangkat komputer tersebut. Dia terlihat mahir saat menggunakannya. Selain Gatot, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan juga pernah menguji coba fasilitas komputer tersebut.
Ketua Yayasan Khairul Imam, Hasrul Azwar mengaku fasilitas komputer besar itu dia beli saat mengunjungi pameran tehnologi di Jepang dua tahun lalu. " Waktu itu harganya Rp 300 juta. Saya kira YP Kharirul Imam, satu-satunya sekolah di Indonesia yang memiliki fasilitas ini," ujar Hasrul Azwar.
Gatot Pujo Nugroho saat mencoba kehandalan perangkat komputer raksasa di YP Khairul Imam.
"Saya rasa dengan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ini, satu contoh investasi pendidikan yang akan melahirkan generasi emas di Sumatera Utara," kata Gatot optimis sesaat sebelum meninggalkan sekolah yang mengandalkan pendidikan akhlak dan kepribadian mulia itu. [ded]
KOMENTAR ANDA