Wakil Presiden Boediono meminta agar asas-asas Pancasila tidak dimatikan dalam praktik sosial sehari-hari. Apabila dimatikan sikap saling menghormati akan selalu gagal dalam kehidupan bermasyarakat.Dikatakan Boediono, masyarakat harus pahami bahwa mengelola perbedaan dengan "cara yang berkeadaban" adalah agenda semua seluruh komponen bangsa.
"Tidak berarti bahwa asas-asas itu dihapalkan oleh setiap warga negara. Tidak berarti pula bahwa Pancasila disakralkan menjadi doktrin yang beku dan diajarkan melalui indoktrinasi seperti dulu," kata Wapres Boediono saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/6/2013)
Pancasila, kata Boediono, akan efektif dalam praktik sosial jika dapat diwujudkan dalam pelbagai hukum positif yang mengatur hidup bersama.
"Bung Karno menyebut dirinya "penggali Pancasila". Kata menggali adalah sebuah kiasan yang sangat tepat," katanya.
Wapres melanjutkan, hal itu berarti Pancasila bukan wejangan yang diterima dari langit dan berarti lima asas itu adalah hasil renungan yang dirumuskan dari praktik dan realita kehidupan masyarakat. [rob]
KOMENTAR ANDA