Hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah konvensi Partai Demokrat untuk menjaring calon presiden itu serius, atau sekedar basa-basi politik saja.
Namun yang pasti, kata peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), R Siti Zuhro, konvensi Partai Demokrat ini merupakan cara yang tepat untuk menaikkan angka elektoral. Dengan konvensi, Demokrat berharap berada di urutan tiga besar, dan tidak jatuh menjadi partai menengah yang tidak lagi diperhitungkan.
"Apalagi dengan wacana membuka peluang bagi siapapun yang mau maju, itu merupakan terobosan efektif untuk mengembalikan kepercayaan publik," kata Zuhro kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (31/5/2013).
Namun demikian, ungkap Zuhro, proses konvensi ini akan terganjal oleh UU Pilpres. Terganjal bila ternyata suara Demokrat tetap jatuh dan tidak bisa mengajukan calon presiden dan wakil presiden.
"Bila ternyata dalam Pileg suara Demokrat rendah dan tidak bisa mengusung capres, maka ini akan menjadi masalah bagi konvensi Demokrat," demikian Zuhro. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA