post image
KOMENTAR
Komisi Nasional Pengendalian Tembakau mengajak masyarakat untuk menolak iklan, promosi, dan sponsor rokok. Iklan rokok juga dinilai sebagai pembodohan dan membohongi masyarakat.

"Prevalensi perokok akibat kebiasaan merokok terus meningkat. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh iklan dan promosi rokok yang terus gencar dilakukan oleh industri rokok," ujar Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau Prijo Sidipratomo di Jakarta, Kamis (30/5/2013).

Mengutipkan hasil sebuah penelitian, dia menyebutkan 70 persen anak muda yang melihat iklan rokok terpengaruh untuk merokok.

Ajakan serupa disampaikan Ketua Panitia Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2013 Bintarti Soewondo yang menyebut iklan rokok sebagai pembodohan dan membohongi masyarakat.

Sebagai rangkaian peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2013, Komnas Pengendalian Tembakau mengajak masyarakat untuk mengikuti aksi bersama di Car Free Day Sudirman, Jakarta, hari Minggu nanti.

Komnas Pengendalian Tembakau bersama berbagai organisasi dan komunitas pendukung akan berjalan kaki dari jalan Kotabumi sampai Bundaran HI untuk membawakan berbagai pesan kepada masyarakat untuk "Tolak Iklan, Promosi, dan Sponsor Rokok".

Komnas Pengendalian Tembakau juga akan menghimpun tandatangan untuk petisi "Stop Iklan Rokok!" guna menolak iklan rokok di media penyiaran dan media luar ruang yang akan digagas sekelompok anak muda yang peduli pengendalian rokok. [rob]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan