Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Sumatera Utara mendorong para pengusaha di Sumut untuk mencatatkan saham di PT Bursa Efek Indonesia melalui penawaran perdana saham (initial public offering/IPO).
Ketua DPD HIPMI Sumut Firsal Ferial Mutyara mengatakan hingga saat ini belum ada satupun anggota HIPMI Sumut yang tercatat di pasar modal. Padahal, melalui IPO, perusahaan dapat memperoleh pendanaan yang murah untuk ekspansi.
''Seharusnya ada anggota yang IPO. Karena itu sangat bagus. Kalau sudah jadi perusahaan publik maka good corporate governence (GCG) bisa dilakukan, perusahaan juga akan tertata rapi jika dilihat orang, menghimpun dana juga lebih mudah,'' ujarnya di sela-sela Rapat Kerja Daerah DPD Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Sumatera Utara di Grand Elite Hotel Medan, Rabu (29/5/2013).
Menurutnya, melalui IPO perusahaan bisa memilih opsi pendanaan yang lebih banyak mulai dari lembaga keuangan seperti perbankan, pasar modal maupun dari investor asing akan semakin terbuka. Dengan begitu, perusahaan bisa cepat berkembang dan bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain.
HIPMI Sumut mengagendakan proses edukasi terkait pasar modal akan terus dilakukan bagi anggotanya. Hal tersebut dilakukan agar anggota HIPMI Sumut dapat mengetahui informasi yang lebih banyak tentang opsi-opsi untuk memperoleh dana bagi keperluan ekspansi.
Banyak pemilik perusahaan yang tergabung di dalam HIPMI Sumut telah memiliki aset yang besar. Terutama pengusaha-pengusaha sektor perkebunan yang tidak mengetahui opsi-opsi untuk memperoleh pendanaan. Selama ini mereka hanya mengandalkan pinjaman dari perbankan.
''Kami sosialisasi dulu manfaat dan kegunaan pasar modal agar mereka melihat hal itu penting. Mayoritas anggota HIPMI kan ada yang perusahaan keluarga dan perusahaan yang baru dirintis, jadi perlu informasi yang lebih dalam,''katanya seperti dikutip dari liputanbisnis.
Anggota HIPMI Sumut, lanjutnya, sebagian besar bergerak di sektor usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) serta sektor komoditas seperti kelapa sawit, karet dan kopi. Potensi yang mereka miliki sangat besar dengan aset masing-masing sekitar Rp10 miliar.
Untuk itu, HIPMI Sumut mendorong anggotanya untuk mengetahui lebih banyak agar bisnis-bisnis mereka bisa berkembang lebih besar. Di Sumut jumlah pengusaha mencapai 1,5% dari total penduduk yang tercatat di BPS pada 2012 sebanyak 13.215.401 jiwa.
Anggota HIPMI Sumut hingga saat ini mencapai 4.000 orang termasuk didalamnya adalah anggota HIPMI Perguruan Tinggi yang tersebar di 28 kabupaten/kota di Sumut. Firsal merupakan Ketua BPD HIPMI Periode 2011-2014.[ans]
KOMENTAR ANDA