Calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie, pantas
dipasangkan dengan elemen muda atau berlatar belakang militer menuju
Pilpres 2014. Dua komponen itu, muda atau militer, dapat memenuhi
harapan terhadap penataan regenerasi kepemimpinan nasional di samping
untuk penyerasian sipil-militer.
Demikian disampaikan Wakil
Sekjen DPP Partai Golkar Bidang Hukum dan HAM, Ricky Rachmadi.
Menurutnya, Aburizal merupakan kandidat calon presiden dengan kelayakan
besar mengingat basis partai yang dipimpinnya tergolong kuat dan
mengakar. ARB, begitu Aburizal disapa, dipandang pula sosok tepat untuk
mengedepankan mandat kepemimpinan bangsa dari kalangan sipil.
"Jadi,
pilihan strategis untuk menempatkan pendamping ABR pada Pilpres 2014
nanti adalah orang muda atau militer,” jelas Ricky dalam keterangannya
Rabu (29/5/2013) malam.
Ia mengaku, saat ini mulai berkembang
wacana nama-nama yang berasal unsur muda untuk menjadi bagian agenda
kepemimpinan nasional, baik kader parpol atau di luar parpol di
antaranya Puan Maharani, Gita Wirjawan, Moh Jumhur Hidayat, Anies
Baswedan, serta Yeni Wahid. Sementara dari lingkungan militer sudah
diperbincangkan antara lain mantan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI
(Purn) Pramono Edhie Wibowo.
"Tentu saja, nama-nama itu
terbilang layak di tingkat nasional, dan sejauh dapat memenuhi kriteria
saya kira akan sangat pantas dipertimbangkan sebagai cawapresnya ARB,"
ujarnya seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.
Ricky
mengatakan, pewacanaan utamanya untuk membangun momentum orang muda
dalam turut memimpin bangsa pada 2014 tidak boleh berhenti. Sedangkan
terkait konteks figur militer, ia tidak begitu menguatirkan karena
keniscayaannya yang sulit dibantah. Termasuk, penerimaan pada sosok
militer memang bersifat signifikan secara politik, akibat keperluan
keseimbangan sipil-militer dalam kepemimpinan nasional.
Ia
mengharapkan, kekuatan muda yang hendak ditampilkan perlu menggalang
poros elit dengan pimpinan parpol. Di luar itu, akar dukungan masyarakat
luas tak boleh disederhanakan guna meningkatkan posisi tawar atas
kelayakannya.
"Semangat regenerasi kepemimpinan bangsa terhadap
kaum muda jelas akan didasarkan melalui aspek pengakuan publik, juga
adanya popularitas, kapabilitas, integritas, pengalaman berikut kiprah
yang memadai, dan sebagainya." [ans]
KOMENTAR ANDA