Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polresta Medan terus memantau rumah pelaku penyiksaan Pembantu Rumah Tangga (PRT), Netty alias Popo yang berada di Jalan Yoserizal 58, Medan.
"Belum ada informasi lagi ke kita kalau majikan perempuan korban balik ke medan, kan masih diluar kota, tapi kita bekerja sama dengan LSM yang dampingi korban memantau rumahnya di Yoserizal, mana tau ada ya kita jemput" ujar Kanit PPA Polresta Medan AKP Haryani, Rabu (29/5/2013) petang.
Haryani mengatakan polisi juga belum mendapatkan hasil visum et repertum dari RS Pirngadi Medan. Padahal, korban telah membuat visum lima hari yang lalu, Sabtu (25/5) lalu.
"Hingga kini kita juga belum terima hasil visumnya. Padahal korban telah melakukan visum sejak Sabtu lalu," sebutnya.
Sebelumnya, akibat tak tahan dengan siksaan sang majikan, dua wanita yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) Sifora Sanam ( 23) asal Kupang, Nusa Tenggara Timur dan rekannya Fitriani ( 19) asal Nganjuk, Jawa Timur, nekad kabur dari rumah majikannya di Jalan Yose rizal, No 58, Sabtu (25/5) lalu.
Keduanya mengaku, sejak Februari 2012 Sifora Sanam, berangkat dari Kupang, Nusa Tenggara Timur ke Medan melalui sebuah Jasa Paulisa Mandiri Sukses di Kupang. Fitriani juga dari Jawa mengikuti jejak Sifora Sanam berangkat ke Medan.
Setelah keduanya berada di Medan, para wanita pencari kerja ini pun sepakat menandatangani Surat Perjanjian secara tertulis bekerja di rumah sang majikan yang diketahui bernama Iskandar dan Popo alias Neti (suami isteri) di Jalan Yose Rizal Medan
Dalam perjanjian tertulis tersebut kedua belah pihak sepakat menggaji Rp1 juta per bulan kepada Sifora dan Fitriani. Namun, setelah beberapa bulan bekerja menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT) di rumah Iskandar dan Popo, kedua wanita tersebut mulai terasa terancam. Keduanya setiap hari dicubit dan dipukuli dengan menggunakan piring oleh sang majikan, Neti.
Selain mendapat siksaan, keduanya juga hanya mendapat jatah makan satu hari sekali. Terbukti bahwa Fitriani yang dulunya berbadan gemuk kini terlihat kurus karena mendapat siksaan dari majikannya.
Puncaknya,terjadi pada Jumat (25/05) Sifora dan Fitriani melarikan diri hingga sampai ke Jalan Letda Sujono. [rob]
KOMENTAR ANDA