MBC. Penyelundupan bahan bakar minyak bersubdisi oleh kapal milik Pertamina jadi salah satu penyebab jebolnya APBN serta menaikkan harga BBM.
Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto menegaskan ada oknum Pertamina terlibat dalam kasus itu. Namun hingga kini proses hukum kasus tersebut tidak pernah jelas, khususnya terhadap oknum Pertamina itu.
Untuk itu Komisi VII DPR RI akan mengadukan soal ini kepada Kementerian ESDM saat membahas APBN 2014.
"Penyelundupan BBM bersubsidi yang dilakukan terus menerus menjadi salah satu penyebab jebolnya APBN. Bocornya jalur distribusi ini berimplikasi pada kenaikan harga BBM bersubsidi," kata anggota Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha di Jakarta, Selasa, (28/5/2013).
Dia menekanan bahwa Komisi VII terus-menerus meminta aparat hukum menindak tegas pelaku penyelundupan BBM bersubsidi ini.
"Tapi kenapa masalah yang begitu serius ini enggak juga ditanggapi para penegak hukum. Ada apa sebenarnya?" kata politisi Golkar itu.
Dia meyakinkan, pihaknya sudah meminta pengawasan ketat hingga tingkat Menko Polhukam, Menko Ekonomi dan Wakil Presiden RI karena Komisi VII melihat ada modus penyelundupan BBM bersubsidi yang tengah diangkut kapal tanker milik atau yang disewa PT Pertamina ke kapal asing.
Satya memaparkan, semua aturan dan undang-undang yang ada sudah mengatur tegas, namun sayang tak pernah diindahkan atau bahkan dikelabui.
Sebelumnya, pada 29 Januari 2013 lalu kapal milik PT Pertamina, MT Zerena yang sedang mengangkut 3.600 ton solar bersubsidi tertangkap tangan aparat Bea dan Cukai ketika sedang mengalirkan muatan BBM ke kapal berbendera Singapura, MT Cahaya di perairan Batam. [rob]
KOMENTAR ANDA