Maraknya aksi terorisme di tanah air, membuat pemerintah jor-joran mengeluarkan anggaran pengamanan. Sebagian dana itu diambil dari pos APBN.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT-red) misalnya, tak tanggung-tanggung, pemerintah menggelontorkan Rp152 miliar untuk biaya penanggulangan dan pencegahan melebarnya sayap pemberontakan di Indonesia.
Kepala BNPT Ansya'ad Mbai kepada MedanBagus.Com di Medan Selasa (28/5/2013) siang tadi mengatakan, untuk tahun ini pemerintah menyiapkan ratusan miliar rupiah kepada instansinya untuk dikelola.
"Untuk penanggulangan terorisme di tanah air, kita dapat dana pemerintah. Bukan seperti yang beredar selama ini yaitu dana bantuan dari negara luar yang diberikan secara langsung," jelasnya.
Ansya'ad menambahkan, dirinya tidak menampik BNPT mendapatkan bantuan dari internasional. Namun dana itu langsung masuk ke kas negara.
"Ia benar, kita mendapat bantuan dari dunia internasional, tapi gak tahu berapa jumlahnya, yang tahu itu Bappenas (Badan Perencanaan Nasional)," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, BNPT menggelar diskusi publik dengan sejumlah wartawan Medan di Hotel Emerald Garden jalan Yos Sudarso. Tujuannya, agar media massa juga berperan aktif menyampaikan informasi dan fakta ke masyarakat. Sehingga pencegahan aksi radikalisme ini bukan serta merta tanggung jawab pemerintah, namun tanggung jawab bersama. [ans]
KOMENTAR ANDA