MBC. Badan Pemeriksa Keuangan menemukan keanehan-keanehan baru dalam audit kasus korupsi Hambalang jilid II.
"Dalam audit Hambalang II ini banyak hal yang anomali yang nantinya akan Anda dapatkan di luar dugaaan Anda. Hanya kami belum bisa dibuka karena belum diserahkan ke DPR RI," kata Ketua BPK Hadi Poernomo dalam keterangan pers di Kantor BPK, Jakarta, Selasa (28/5/2013).
Keanehan ini adalah keterlibatan eksekutif, legislatif dan pengusaha, "Anomali-anomali, seperti Hambalang I jelas sekali, Anda tidak menduga, bahwa surat Probo Sutejo itu palsu, ternyata tidak. APBN yang dibintangi, DIPA-nya tidak dibintangi. APBN tidak dibintangi, DIPA-nya dibintangi. Oh ya, pasti ada (pejabat-pejabat)," kata Hadi.
Hadi mengatakan, hingga hari ini, BPK sudah memeriksa 82 orang dari eksekutif, legislatif, legislatif dan pengusaha. Namun dia boleh memberikan informasi itu.
"Anomali-anomali baru ini yang akan kami telusuri. Anomali hal baru yang tentu sangat dalam sekali, yang tentu belum bisa kami sebutkan. Ini kalau ketahuan tentu akan kaget. Hal substansinya bisa dilihat di Hambalang 1, tapi belum saatnya kami umumkan sekarang," kata Hadi.
Dalam audit Hambalang II ini, Hadi juga mengisyaratkan keterlibatan anggota DPR RI dalam kasus tersebut.
"Justu itu, BPK tahap dua ini masuk ke anggaran. Makanya diperiksa, eksekutif, legislatif, pengusaha. Jumlahnya sekitar 82, baik yang di tahanan maupun tidak, kami periksa," kata Hadi. [rob]
KOMENTAR ANDA