Politisi Golkar yang getol menyoroti kasus Century, Bambang Soesatyo menduga ada dua kemungkinan soal dokumen yang akan diserahkan Sri Mulyani pada KPK, Rabu besok.
Pertama, dokumen itu berkaitan dengan Presiden SBY. Alasannya, Ketua KPK Abraham Samad menyatakan, dokumen itu sangat penting dan bisa menyeret aktor intelektual kasus Century.
Besar kemungkinan, kata anggota Timwas Century ini sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, dokumen itu adalah dokumen yang dari dulu diminta Timwas tapi tidak pernah diserahkan.
"Sebagaimana kita ketahui, kami ketika di timwas tidak diberikan transkip atau rekaman teleconfrence antara Boediono di Indonesia dengan Sri Mulyani di AS yang sedang bersama presiden SBY," ujarnya.
Menurut Bambang, Timwas hanya menerima notulennya.
"Notulen itu kita duga sudah diedit dan banyak hal sensitif dihilangkan," imbuhnya.
Kemungkinan kedua, lanjut Bambang, Sri Mulyani melengkapi atau menyerahkan bukti-bukti yang sudah membuat dirinya merasa tertipu oleh BI saat bailout terjadi.
"Dia (Sri Mulyani) pernah menyatakan data-data BI tidak akurat. 'Bagaimana mungkin dalam hitungan hari (ditandatangani bailout Rp 632M hari sabtu dinihari), tiba-tiba Senin sudah membengkak dan dicairkan lebih dari Rp2 triliun.' Itu kata Sri Mulyani dalam transkip rapat yang diperoleh Pansus DPR," jelas Bambang. [ans]
KOMENTAR ANDA