Helena Giawa, bocah malang berusia 2,5 tahun korban penganiayaan oleh bibinya IN akhirnya meninggal dunia dan akan dikebumikan siang ini, Senin (27/5/2013).
Jenazah Helena, hingga saat ini masih disemayamkan di RSU Boloni, tempat Helena Giawa menjalani perawatan melewati masa kritisnya bulan Februari 2013 lalu.
"Dimakamkan di TPU di Jalan Abdullah Lubis," kata Batara, salah seorang pegawai Dinas Sosial, Senin (26/5/2013).
Jenazah Helena disemayamkan di Ruang Akasia 3, RSU Boloni. Sejak pagi tadi, ruangan tersebut ramai dikunjungi warga yang melayat. Pihak keluarga diwakili perkumpulan warga Nias yang ada di Kota Medan, sebab tidak satupun keluarganya yang hadir.
Sekedar mengingatkan, Helena Giawa dirujuk ke RSU Boloni pada Minggu (3/2/2013) lalu dengan kondisi kritis. Ia menjalani beberapa kali operasi pengangkatan gumpalan darah pada bagian kepalanya.
Kondisinya sempat membaik, sehingga ia diasuh di Panti Asuhan Bakti Luhur dan Abdi Kasih, Jalan Rawe 4 Martubung. Namun kondisinya kembali kritis dan meninggal di rumah sakit Murni Teguh, Minggu (25/5/2013) kemarin. [ded]
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Aris Merdeka Siarit menjenguk Helena
Giawa, bocah berusia 2,5 tahun yang menjadi korban penganiayaan Rabu
(6/2/2013).
KOMENTAR ANDA