post image
KOMENTAR
Berbaring sambil menikmati pijatan menenangkan dari terapis andal, siapa yang tidak suka? Pijatan yang disertai perawatan spa yang merupakan dambaan kaum hawa sangat digemari di seluruh dunia. Apalagi usai spa, tubuh dan pikiran pun jadi lebih segar.

Seperti semua hal di dunia ini, perawatan spa pun ikut berevolusi dan melibatkan bahan-bahan dan media yang unik. Salah satunya adalah ular. Ya benar, spa unik ini menggunakan ular sebagai media pijat. Bali Heritage Reflexology and Spa merupakan salah satu rumah Spa di Jakarta menawarkan konsep menarik dan ekstrim ini.

Spa ular ini merupakan perpaduan antara tradisional body massage manual dengan efek pijatan dari tubuh ular. Gesekan sisik dan desisan ular akan memicu adrenalin konsumen dan menghasilkan efek positif terhadap sistem metabolisme tubuh.

Jenis ular yang digunakan cenderung jinak dan tidak berbisa, misalnya ular phyton. Dalam prakteknya, hanya ular yang sudah diberi makan yang akan digunakan sebagai media pijat. karena umumnya ular yang sudah kenyang selalu menghindar apabila diletakkan di atas tubuh manusia. Nah, gerakan ular yang menggeliat ke berbagai arah lah yang digunakan sebagai media pijat.

Pemilik spa unik ini adalah Paulus Abraham. Menurut Paulus, sejak di buka sekitar enam bulan lalu, walaupun menakutkan, sensasi spa ular dari Bali Heritage Reflexology and Spa ini mampu menarik lima sampai enam orang pengunjung setiap bulannya.

Mereka memberikan daya tarik adrenalin tersendiri. Dimana pasti ada perasaan takut ya, namanya binatang buas karena ular itu dikenal sebagai binatang buas. Yang kedua sensasi pijatan yang mungkin tidak didapat dari tenaga terapis," terang Paulus.

Tak hanya spa ular, rumah spa ini masih menawarkan spa unik lainnya diantaranya spa bola golf. Sama seperti spa ular, spa bola golf ini juga baru dibuka sejak enam bulan yang lalu.

Spa golf merupakan kombinasi dari peregangan dan teknik therapeutic atau terapi energi untuk penyembuhan dan pengurangan sakit. Peregangan dan teknik therapeutic ini diberikan sebelum terapi inti, yaitu memijat dengan bola golf hangat.

Bola golf ditekan secara berputar dan didorong agar melewati bagian-bagian tubuh. Bagian tubuh yang dipijat adalah otot besar di tulang belakang dan belakang leher. Supaya proses pemijatan dengan bola golf berjalan mudah, terapis biasanya terlebih dahulu memberikan peregangan pada tubuh klien dengan sentuhan jari-jari tangan.

Pemijatan dengan bola golf ini mampu menghilangkan atau mengurangi zat-zat pelelah atau myoglosis dan mengembalikan elastisitas atau kekenyalan otot.

Tak heran, kemampuannya memulihkan stamina dan kebugaran tubuh membuat spa bola golf ini cukup diminati oleh pengunjung. Tak kurang dari 53 orang pengunjung setiap bulannya datang ke tempat ini. Untuk menikmati sensasi pijatan bola golf selama 60 menit, anda cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp285 ribu saja.

Rumah spa yang telah buka sejak tahun 2009 ini memiliki lebih dari 200 menu pilihan spa untuk pengunjung. Dari daftar tersebut anda juga tidak boleh melewatkan spa dengan bir. Ya benar..beer spa. Spa bir sangat terkenal di beberapa negara di Eropa, misalnya Jerman, Austria dan Cekoslovakia.

Salah satu pengunjung setia spa bir ini adalah Endang Suprapti. Endang yang sudah mencoba sensasi spa bir sebanyak 4 kali ini mengatakan kulitnya berubah drastis sejak pertama kali mencoba berendam di dalam air bir ini.

Menurut wanita berumur 42 tahun ini, pertama kali merasakan sensasi spa bir ketika dia dan keluarga tengah melakukan perjalanan ke Singapura. Sejak mencoba di sana, Endang mengaku kalau proses pergantian sel kulit mati di tubuhnya berlangsung cepat. Menurutnya, spa bir mampu mengubah kulit keringnya menjadi lembut dan lembab.

Kesukaannya pada spa bir semakin bertambah ketika mengetahui salah satu rumah spa di Jakarta menawarkan service semacam. Walau tergolong mahal, menurut Endang angka tersebut sepadan dengan hasil yang dia dapatkan sekarang. Paulus mengatakan spa bir ini tak pernah sepi pengunjung walaupun mematok harga yang cukup fantastis yakni Rp450.000 rupiah per paketnya.

Menurutnya, walaupun mahal, jumlah pengunjung spa ini mencapai angka 10 orang lebih setiap bulannya.

"Di sini kita lihat sebuah peluang dimana spa lain tidak masuk ke market yang betul-betul memberi pengalaman dan sensasi tersendiri bagi para penikmat spa kata Paulus.

Lain halnya dengan Erma Mayasari, penikmat spa ular. Wanita 23 tahun ini sudah mencoba spa ular sebanyak dua kali karena sensasi yang dia dapatkan luar biasa hebat.

''Pertamanya saya coba-coba yah, karena ada sesuatu yang baru, saya mau mencoba tantangannya seperti apa sih massage ular. Ya seperti itulah ada ketakutan yang keluar, keringat yang keluar tapi setelah itu rileks enak,'' katanya sembari tertawa.

Menurutnya, sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, gesekan kulit ular yang dingin sangat sensasional. Selain itu, lanjutnya, gesekan dari kulit ular yang dingin dan tekanan dari tubuh ular bagi Erma sangat berbeda dan tidak bisa didapatkan dari jasa therapist manual.

Spesialis Akupuntur Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI0, Dr. Tomi Hardjatno mengatakan perkembangan spa di era modern ini tidak melulu hanya memanfaatkan air sebagai media untuk relaksasi. Aroma terapi, binatang dan makanan merupakan bagian dari unsur-unsur pengembangan teknik spa itu sendiri.

Menurutnya, perkembangan teknik spa ini terjadi karena kebutuhan manusia akan stimulasi fisik yang berbeda. Oleh karena itu, penggunaan hewan sebagai alat terapi menjadi lumrah karena insting hewani mereka dipercaya mampu mendatangkan kesembuhan terhadap pasien.

Namun, Dr Tomi meminta agar masyarakat tetap memperhatikan unsur keamanan, efektivitas dan keamanan ketika hendak menggunakan terapi ini. Hal tersebut disampaikan agar nantinya tidak menimbulkan efek samping yang buruk.

''Dengan pemberian rangsangan yang macam-macam tadi misalnya dengan ular dan sebagainya, itu pada dasarnya ingin memperbaiki. Namun pengaturannya memang tidak bisa dijamin,'' katanya.[ans]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan