Pemilihan Presiden 2014 diyakini akan menjadi pertarungan para tokoh-tokoh muda. Dua di antara tokoh muda itu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Dengan dua kandidat capres wajah baru tersebut, masyarakat Indonesia akan mengabaikan wajah-wajah lama," ujar Jeffrie Geovanie, board of advisor CSIS (Center for Strategic and International Studies) pagi ini Senin, (27/5/2013).
Gita Wirjawan bisa maju sebagai capres tak lepas dari terobosan SBY yang menerapkan metode konvensi untuk menjaring calon presiden.
''Muka-muka lama akan tergantikan wajah-wajah baru karena SBY berani menampilkan capres muda melalui ajang konvensi capres Partai Demokrat, seperti Gita Wirjawan salah satunya,'' ungkap Jeffrie sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Sedangkan Jokowi, sambung Jeffrie, akan didukung partainya, PDIP. Pasalnya, elektabilitas mantan Walikota Solo itu kian moncer.
"Dugaan saya, Megawati pun akan iklas melepaskan tiket pencapresan PDIP pada Jokowi yang semakin melejit elektabilitasnya saat ini," imbuh Jeffrie.
Untuk pemilihan legislatif, menurut Jeffrie, empat partai akan mendominasi suara hingga 80 persen, dimana perolehan suaranya hanya akan berselisih 1-2 persen. Keempat partai tersebut adalah PDIP, Gerindra, Golkar dan Demokrat.
Demokrat masuk dalam empat besar partai pemenang Pemilu 2014, lanjut Jeffrie, tidak lepas dari telah berlalunya badai yang membelit partai pemenang penguasa tersebut. Pasalnya, hiruk-pikuk dan riuh rendah-pemberitaan korupsi pindah pada PKS, yang saat ini elit partainya terlibat kasus suap impor daging sapi.
"Apalagi dengan diumumkannya konvensi capres Partai Demokrat Juni depan ini maka dapat dipastikan Partai Demokrat akan menanjak elektabillitasnya mendekati pemilu 2014." [ans]
KOMENTAR ANDA