Hasil jajak pendapat Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyebut Prabowo Subianto memperoleh dukungan terbanyak dari masyarakat berpendidikan rendah sebagai capres. Bisakah Prabowo jadi Presiden menggantikan SBY?
Bagi pengamat politik J Kristiadi, dukungan tersebut tidak berarti memuluskan mantan Danjen Kopassus itu menempati kursi RI 1.
"Tidak berarti Prabowo akan menang walau jumlah masyarakat yang tidak berpendidikan saat ini masih cukup tinggi. Soalnya semakin mendekati pemilu, semua akan semakin ditelanjangi. Akan semakin banyak orang tahu bagaiman track record Prabowo dan itu akan diketahui sampai masyarakat yang tidak berpendidikan," kata dia kepada wartawan di Hotel Luwansa, Jakarta, Minggu (26/5/2013)
Prabowo antara lain memang disebut-sebut terlibat dalam berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia yang menghilangkan dan menewaskan sejumlah aktivis di masa ketegangan politik menjelang kejatuhan Soeharto. Dia juga disebut terlibat dalam berbagai tuduhan kejahatan politik seperti penculikan Benny Moerdani dan terror pada rakyat Timor. Kristiadi meyakini masyarakat akan mendapatkan informasi bukan hanya dari media semata, tetapi dari banyak jalur.
Lebih lanjut dia melihat gelagat-gelagat teman-teman Prabowo di militer ingin menjegal dan menggagalkannya jadi presiden, karena mereka juga maju sebagai kandidat.
"Ada Sutiyoso, Endrianto Sutarto dan lainnya. Saya yakin Prabowo sulit menang," ujar Kristiadi seperti dilansir Rakyat Merdeka Online. [ans]
KOMENTAR ANDA