Orangtua Helena Martha Friska Saragih Napitu, siswa SMA Methodis 2 Medan yang meraih nilai Ujian Nasional tertinggi kedua di Indonesia, senang bukan kepalang. Mereka bangga memiliki putri yang berprestasi.
Sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Simalungun, Albert Marolf Saragih Napitu, mengaku terharu atas prestasi putrinya. Dia sempat meneteskan air mata saat diberitahu anak bontotnya itu meraih predikat kedua nasional. "Wah, saya terharu sekali," katanya.
Sang ibu, Elis Tambunan, yang ditanyai soal pola pendidikan bagi kedua putrinya, mengaku tak punya kiat khusus. Dia hanya mengawasi kegiatan kedua putrinya. "Sebagai orang tua saya cuma bisa mengarahkan," ucapnya. Semoga dia (Helena) bisa masuk UI, sebagaimana yang telah dicita-citakannya sejak lama," pungkasnya seperti dilansir koran Sumut Pos.
Diketahui, Helena Martha Friska merupakan pelajar Methodist 2 Medan yang meraih nilai Ujian Nasional (N) tertinggi kedua di Indonesia. Nilainya 9,78 hanya beda tipis dengan pelajar asal Bali, Ni Kadek Vani Apriyanti, siswa SMAN 4 Denpasar yang meraih nilai 9,87.
Dengan hasil UN yang diraihnya, dara berwajah oriental ini optimistis bisa terbang ke Jakarta. Dia berniat mengikuti jejak kakaknya, Nita Mawariska Saragi Napitu yang kini kuliah di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia (UI), Depok.
Selain mengincar Fakultas Ekonomi UI jurusan Akuntansi, Helena juga memilih Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) sebagai pilihan lain. "Saya ingin jadi dokter yang berguna bagi orang banyak," tuturnya.
Sang ayah Albert Marolf Saragih Napitu mendukung pilihan anaknya. Kendati konsekuensinya, dia dan sang istri, akan jauh dari kedua putri tercintanya. "Tak masalah jauh dari mereka. Yang terpenting mereka sungguh-sungguh meraih cita-cita mereka," pungkasnya seperti dilansir Sumut Pos. [ded]
KOMENTAR ANDA